• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Berita
Cara Kiyai Membangkitkan Motivasi Intrinsik Belajar Santri

Cara Kiyai Membangkitkan Motivasi Intrinsik Belajar Santri

Bagikan berita :

Ngaji Pasan Ramadlan 1445 H digelar di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo. Berbagai literatur klasik keislaman dan ilmu alat disajikan dalam Program Ramadlan Karim 2024. Diantaranya ialah ngaji Nahwu Saraf Terapan yang dilaksanakan setiap sore hari pada jam 16.15 s.d 17.30 WIB.

Seluruh santri mendapati kesempatan yang sama untuk mengaji tanpa syarat kelas ataupun kriteria kapabilitas kepesertaan. Sesungguhnya belajar ilmu alat, Nahwu & Saraf, dapat menambah kecerdasan dan tercapainya poin-poin keberhasilan, ta’allamu al-‘arabiyyah fainnaha tazidu fil ‘aqli wannajah.

Pengasuh Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro KH Muhammad Syakir Ali MSi dengan kedisiplinan dan ketelatenan yang tinggi mendidik para santri untuk tertib dan giat. Acap kali hadir di Aula pesantren lebih awal dari santri. Tiada santri yang dididik kecuali semua dalam perhatian dan pembenaannya. Kiyai Syakir menaruh kepedulian penuh kepada seluruh santri.

Kiyai Syakir mengampu langsung ngaji pasan Nahwu Saraf terapan secara bandongan di Aula pesantren. Matan disajikan dalam syair yang apik dan merdu dilagukan bersama-sama. Berikutnya diberikan pola-pola lengkap dengan contoh dalam kalimat yang pas dan tegas sebagai syarahnya.

Bersama pak kiyai para santri mempelajari ilmu alat membaca kitab. Para santri mengaji terasa makan soto dan krupuk, hangat dan renyah berkemudahan. Semua bisa mengunyah dan menelan materi dengan baik. Yang rumit nyatanya simpel. Keaktifan motorik, kinestetik, linguistik, verbal, spatial bahkan logikal matematikal para santri distimulasi alami.

Bersama pak kiyai Ngaji Pasan 20 hari setara ngaji satu tahun pembelajaran. Tiada yang hadir dalam ngaji bandongan ini kecuali para santri membawa buku tulis. Matan ditulis lalu dibaca dengan syair “allahulkafi rabbunalkafi, qsadnal kafi wajadnalkafi …”. Lagu dalam setiap lirik matan menggairahkan semangat belajar. Setiap bait syair full inti materi, sarinya daging semua.

Penjajagan penerimaan ditempuh. Capaian pembelajaran santri diukur secara langsung. Pola dimantapkan latihan dan praktik diulang-ulang. Sekelompok santri diminta berdiri untuk membaca dan presentasi sebagian lain mendengarkan, mencermati lalu mendapati giliran yang sama.

Seorang santri diminta kedepan untuk mengulangi dan menjelaskan sementara yang lainnya siap sedia kalau-kalau bakal mendapati panggilan pak kiyai. Putra-putri sama perlakuan dan intervensinya. Beberapa santri deg-degser berisap kalau-kalau ditunjuk untuk kedepan, ternyata teman sebelahnya.

Tes kecakapan dan percaya diri dilakukan pak kiyai. Jika tidak bisa menguraikan atau kesulitan menjawab santri dituntun pak kiyai, tidak dimarahi atau disoraki.

Apluspun sesekali bergemuruh lantaran praktik bersama pun praktik sendiri-sendiri mendapati apresiasi dari pak kiyai dan teman-teman sesama santri. Kebisaan mereka itu prestasi. Uji kemampuan secara langsung rerata santri menguasai.

Santri dipanggil kedepan lalu mendapati pertanyaan atau menjelaskan ulang materi di depan pak kiyai dan teman-teman sesama santri. Strategi pengajaran pak kiyai membangun motivasi pada diri santri ditanamkan disetiap perkataan, sikap, dan nasehat-nasehat.

Kegiatan Ramadlan Karim Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro istimewa. Ngaji Pasan di pesantren sarat ilmu dan keberkahan. Beruntunglah para santri yang rajin mengaji. Pengetahuanya keterampilanya dan kedewasaannya niscaya semakin baik dan matang. Mereka itulah generasi bangsa yang siap memimpin.  Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..