Tantangan Guru Kian Kompleks, Madrasah Giat Adakan PLC
Giat Professional Learning Community of MA Diponegoro Yogyakarta pada Sabtu, 3 Oktober 2023 diisi oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Zainal Muttaqin SE ME, guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Risyanto SAg, dan guru Bahasa Inggris (Econ) Ála Zubaidi SS. Giat PLC dilakukan dalam rangka penguatan kemampuan pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional guru.
Kinerja ideal membutuhkan pengorbanan dan daya juang tinggi. Melalui PLC MA Diponegoro Yogyakarta mendorong para guru bangga menjalani tugas-tugas profesionalnya sehingga optimal berperan dalam aktifitas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi perkembangan bakat minat dan potensi siswa-siswi. Era disrupsi perlu disikapi para guru untuk terus belajar dan menjadi penggerak terlaksananya misi madrasah dan tercapainya cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.
Belajar sesuai minat dan guru mampu mengarahkan atau melatih murid-murid. Belajar tidak lagi kaku lagi formil dan guru mampu melakukan pengajaran yang atraktif dan inovatif. Murid belajar mandiri dan guru mampu memotivasi untuk terampil melakukanya. Sumber dan cara belajar kian melimpah dan guru tak lekang menjadi figure inspirator, motivator, fasilitator, motor, dan teladan penyempurna budi anak didik.
Sedari 15 abad lalu Sahabat Nabi, Umar bin Khattab RA (586-644 M) berpesan agar para guru untuk inovatif dan bersiap menyapa zaman. “Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah, dan menunggang kuda.” Karena ketiga keterampilan itu penting dan sangat dibutuhkan untuk kemenangan zaman. Sementara itu Ali bin Abi Thalib (599-661 M) mengatakan, “Didiklah anak-anakmu, sebab mereka akan mengalami zaman yang berbeda dengan zamanmu”.
Giat Professional Learning Community (PLC) ke-4 ini dipandu secara apik oleh Miss Titin Sofiana SS. Praktik pengajaran dengan peserta didik sesama guru tersebut poin dan konstruktif. Masing-masing praktikan mendapatkan kesempatan mengajar 15 menit untuk keseluruhan kegiatan pengajaran sedari pembukaan, penyampaian teori, pembahasan atau penjelasan, serta latihan, refleksi atau evaluasi.
Selesai menyajikan pengajaran, praktikan mendapatkan masukan. Baik praktikan yang bertindak mengisi maupun peserta keduanya belajar. Usai pengisi semua tampil mengajar, Miss Titin memberikan sessi ulasan, bagaimana profil pengajaran praktikan terkait dengan kepribadianya, penguasaan ilmu pengetahuanya, keterampilan membangkitkan minat peserta didik, serta bagaimana memahami perkembangan murid dan menyayanginya. Plus minusnya dicatat untuk tindak lanjut program pengembangan profesionalitas guru.
PLC MA Diponegoro Yogyakarta merupakan upaya penguatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan pemahaman terhadap peserta didik. Praktiknya guru melaksanakan perancangan, pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki siswa-siswi.
Tantangan dan ancaman pendidikan semakin komplek. Ekses perkembangan teknologi informasi kian mengglobal tanpa sekat. Kita tidak ingin anak didik berlaku instan, barbar, primitive dan biadab. Guru adalah pejuang akal budi yang punya peran mencerdaskkan kehidupan bangsa dan pembentuk akhlak alkarimah.
Dengan PLC guru-guru di lingkungan MA Diponegoro Yogyakarta terus berikhtiar dan bertawakkal yakni meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam pengajaran yang diiringi denga laku sabar, berintegritas dan penuh kasih sayang agar siswa-siswi mendapatkan keberkahan ilmu dari guru-guru. Profil guru Abad 21 punya kontribusi. Meproses input sebaik-baiknya agar outputnya sesuai harapan yang dicita-citakan. Bj