Aksi Nyata Muharrik Revolusi Mental; PBNU-Kemenko PMK RI di PP Pangeran Diponegoro Nobatkan 3 Peserta Terbaik
Aksi Nyata Muharrik Revolusi Mental, Lestarikan Budaya Bangsa, Terwujud dalam Kemandirian, program kerja sama PBNU dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI dilaksanakan pada 15/9/24 di PP Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo Depok Sleman DIY.
Pondok pesantren sebagai entitas pendidikan nasional turut andil membangun bangsa menuju Indonesia emas 2045 selaras dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang menyediakan jalan bagai mana melakukan perubahan, cara befikir, cara bekerja dan cara hidup untuk membangun jiwa yang merdeka menuju bangsa yang besar.
Indonesia berdaulat, berdikari dan berkepribadian tidak boleh tidak membutuhkan karakter integritas, etos kerja dan semangat gotong royong. Melalui “aksi nyata muharrik revolusi mental” harapanya para santri memiliki pemahaman, kapasitas, etos kerja, skill kewirausahaan dan kemandirian. Muharrik revolusi mental memandu santri untuk menjadi inisiator, educator, social marketer, leader dan trainer.
Aksi nyata muharrik revolusi mental di PP Pangeran Diponegoro diikuti 125 peserta dari utusan lembaga dan badan otonom di lingkungan PWNU DI Yogyakarta. Yakni PW Ansor NU, PW Fatayat NU, PW IPNU-IPPNU, PC Muslimat Sleman, PC Ansor, PC Fatayat, PC IPNU-IPPNU, LPPNU, MWCNU Depok, PRNU Maguwo, Pergunu dan santri PP Pangeran Diponegoro Sembego.
Dalam sambutannya, Ketua PBNU KH. Choirul Sholeh Rasyid, S.E menyampaikan kegiatan ini merupakan program GNRM III. Tahun pertama (2022) dengan kegiatan workshop dan sosialisasi. Tahun II (2023) internalisasi dengan kegiatan ngaji revolusi mental di pondok-pondok pesantren dan tahun III (2024) berupa gerakan yakni aksi nyata muharrik revolusi mental.
Para peserta akan mendapatkan pemahaman, peningkatan kapasitas, penguatan etos kerja dan skill kemandirian kewirausahaan. Mereka akan mendapatkan pelatihan olahan susu kurma, menanam sayuran daun sistem hidroponik wick dan handmade sabun mandi berbahan dasar natural. PBNU sengaja memilih Pondok Pesantren (PP) Pangeran Diponegoro karena pesantren milik Nahdlatul Ulama.
Dalam forum pembukaan, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DIY Dr. KH. Arif Rohman M.A mengatakan selamat kepada peserta. Kegiatan ini sangat strategis. Melalui aksi nyata ini kami berharap akan lahir para muharrik NU yang siap bergerak dan menggerakkan; miliki percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko, berkarakter memimpin, berorientasi masa depan, mandiri, kreatif dan inovatif.
Sementara itu sebelum memimpin doa, Pengasuh PP Pangeran Diponegoro, KH. Muhammad Syakir Ali mengucapkan terimakasih kepada PBNU yang hadir dan berkegiatan di pesantren ini. Karena Diponegoro merupakan pesantren NU, bukan milik kiyainya maka hendak dikembangkan seperti apa silahkan PBNU. Demikian kepada KH. Choirul Sholeh Rasyid, S.E Ketua Syriah PCNU Sleman tersebut berpesan lalu memimpin doa penutupan pembukaan.
Kegiatan Aksi Nyata Muharrik Revolusi Mental di PP Pangeran Diponegoro dengan nara sumber dan coach; KH Khudori Faraby, Arif S.Sos., M.A.P., Izmi Fardillah, S.Pd., M.Psi, Vrita Windawati, S.T.P., M.Si. dan Deny Irawan Darajat Ph.D telah memilih pemenang muharrik terbaik I Afrizka Premana Sari, M.Sc (Guru MA Diponegoro), III Zulaikha Sari (PC IPPNU Sleman) dan II Slamet Supriyadi (Tendik Mimago). Bj