• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta

Pendidik MA Diponegoro Yogyakarta Berikan Umpan Balik Membangun untuk Tingkatkan Kepercayaan Diri Siswa

Bagikan berita :

Salah satu elemen penting dalam proses pembelajaran di Madrasah Aliyah (MA) Diponegoro Yogyakarta adalah memberikan dukungan sosial emosional kepada siswa. Sebagai bagian dari dukungan ini, guru-guru di MA Diponegoro berkomitmen untuk memberikan umpan balik yang membangun, dengan tujuan meningkatkan kepercayaan diri siswa bahwa kemampuan mereka dapat terus berkembang asalkan mereka mau berusaha. Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong siswa agar tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses belajar yang berkelanjutan.

Umpan balik yang membangun menjadi kunci dalam mendorong siswa untuk percaya pada potensi diri mereka. Di MA Diponegoro, guru-guru berusaha memberikan masukan yang jelas, spesifik, dan bersifat konstruktif. Hal ini tidak hanya membantu siswa memperbaiki kekurangan, tetapi juga membuat mereka merasa didukung dalam setiap upaya yang dilakukan. Dengan cara ini, siswa dapat melihat bahwa proses pembelajaran adalah perjalanan yang berkesinambungan, di mana kesalahan adalah bagian yang wajar dan dapat dijadikan pembelajaran.

Guru di MA Diponegoro selalu berusaha mengapresiasi usaha yang dilakukan siswa, bukan hanya hasil akhir yang dicapai. Umpan balik positif diberikan untuk mengakui usaha keras dan kerja cerdas yang sudah dilakukan siswa, bahkan ketika hasilnya belum mencapai standar yang diharapkan. Dengan begitu, siswa didorong untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi tantangan akademik. “Kami ingin siswa kami mengerti bahwa potensi mereka tidak terbatas. Mereka hanya perlu terus berusaha dan tidak takut untuk mencoba hal baru,” ujar salah satu guru di MA Diponegoro.

Selain itu, umpan balik yang diberikan oleh guru juga dirancang untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap proses belajar mereka. Guru tidak hanya menunjukkan area yang perlu diperbaiki, tetapi juga memberikan strategi dan saran yang konkret tentang bagaimana cara untuk berkembang. Dengan pendekatan ini, siswa di MA Diponegoro merasa memiliki kendali lebih atas proses belajar mereka dan lebih termotivasi untuk mencapai tujuan mereka dengan usaha yang sungguh-sungguh.

Pentingnya umpan balik yang membangun juga berkaitan erat dengan pengembangan mentalitas bertumbuh (growth mindset) pada siswa. Guru di MA Diponegoro terus mendorong siswa untuk melihat kegagalan bukan sebagai akhir, tetapi sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Mentalitas ini menanamkan keyakinan bahwa kemampuan seseorang bukanlah sesuatu yang tetap, tetapi dapat terus ditingkatkan melalui kerja keras, dedikasi, dan ketekunan. Ini membantu siswa mengatasi ketakutan akan kegagalan dan lebih berani mengambil risiko dalam belajar.

Keseimbangan antara kritik yang membangun dan apresiasi terhadap usaha membuat siswa lebih percaya diri dalam mengembangkan kemampuan mereka. Mereka belajar untuk melihat kesulitan sebagai tantangan yang dapat diatasi, bukan sebagai hambatan yang tidak dapat dilewati. Dengan umpan balik yang mendukung ini, guru di MA Diponegoro berperan sebagai mentor yang terus mendorong siswa untuk mengeksplorasi potensi mereka, baik di bidang akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Hasilnya, siswa di MA Diponegoro tidak hanya tumbuh menjadi individu yang kompeten secara akademis, tetapi juga pribadi yang percaya diri, mandiri, dan mampu terus berkembang. Mereka memahami bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh bakat alami, tetapi juga oleh seberapa keras mereka berusaha dan seberapa baik mereka mengelola umpan balik yang diterima. Dengan dukungan sosial emosional dari para pendidik yang memberikan umpan balik yang membangun, MA Diponegoro Yogyakarta berhasil menciptakan lingkungan belajar yang mendorong perkembangan siswa secara holistik.

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..