PRESTASI BERAGAM, SEMUA SISWA BISA JUARA
Menjadi pemimpin merupakan salah satu dari empat tujuan penting pendidikan di MA Diponegoro. Jiwa kepemimpinan perlu ditumbuhkan sebagai pembentukan citra diri dan modal sosial dalam kehidupan yang sukses di masa yang akan datang. Menjadi pemimpin dan dayanya dibutuhkana dalam berbagai pranata dan status sosial.
Pembentukan kecakapan kepemimpinan membutuhkan proses, latihan ataupun praktik. Santri memiliki ruang dan kesempatan amat luas dalam pemebentukan jiwa kepemimpinan. Setiap mata kegiatan di madrasah dan asrama di lingkungan pesantren menempa kecerdasan santri; intelektual, emosional dan jiwa kepemimpinan. Di pesantren semua santri niscaya berprestasi di bidang masing-masing.
Daffa Kalingga Pramudya W (14) berangsur mendapati kenyamanan mondok dan belajar di madrasah. Bakatnya dibidang computational sangat tinggi. Awalnya tidak mudah menjalaninya. Sistem pendidikan pesantren berlaku. Kegiatannya padat. Aktivitas harianya beruntun sambung-menyambung. Bagi santri kelas Sains X ini satu-tiga bulan pertama merasa begitu berat dan menyiksa.
Tiga bulan kedua berlabuh. Pekan-demi pekan berganti. Hari-demi hari dilewati walhasil Daffa yang auditori ini berhasil menyesuaikan. Santri kelas IPA ini nampak rajin mengikuti ngaji bandongan, sorogan, dan kegiatan kemadrasahan. Dengan gayanya yang kinestetik, putra dari ibu Yulia ini beberapa kali nampak sangat percaya diri menjadi imam salat duha.
Manisnya mondok sembari sekolah mulai dinikmati. Waktu begitu berharga. “Yang kangen ibu, bukan saya. Ibu yang sering memintakan ijin ke pembina untuk pulang padahal belum tanggalnya sambangan. Saya sudah tidak sakit-sakitan lagi, alhamdulillah.” Demikian di teras madrasah Daffa berkisah usai memimpin salat duha pada Jumát, 9/12/22.
Flora Salsabila (15) anak yang cerdas dan komunikatif. Ayu wajahnya cas-ciscus Bahasa Inggrisnya. Flora memiliki minat bakat sosial service tinggi. Santri kelas X Sains ini senang berdiskusi. Sebagai tambahan kegiatan salat duha putri dari ibu Eni Kurniasih ini mengajak teman-temannya membaca dengan lantang, “Four Main Goals of Education in MA Diponegoro”. Semarak nan kompak teman-teman menirukan bacaanya.
Gayanya auditori, senang menyimak pelajaran dan gemar membaca buku, artikel ataupun berita. Flora lincah dan memiliki pemikiran yang sangat maju. Sifat kepemimpinanya tumbuh dengan baik. Ketika ditanya apa perlu “Goals” yang berisi 4 poin tujuan utama pendidikan di MA Diponegoro dibaca berjamaah. Putri jelita ini menjawabnya taktis. “Tidak! Santri udah mengetahui tanpa dibaca berjamaah. Perlu! untuk mengingatkan tujun kita mencari ilmu. Kita jadi termotivasi untuk meraih tujuan tersebut”. Demikian imbuhnya, tegas. Bj