Bermunculan Follower Baru Madrasah Jogja Istimewa, MA Diponegoro Tahun 2025-2026
Memiliki pandangan jauh kedepan, tujuan dan aspirasi enam santri putra Kelas IX SMP Diponegoro Depok; Hasan Salahudin (14), Ardamas Umam (15), Putra Fadhil Muhammad (14), Muhammad Fadhil Ramadan (14), Oky Ramaditya dan (15) Fikri Abubakar Almurtadho (14) kukuh melanjutkan pendidikanya di Madrasah Aliyah Diponegoro Yogyakarta.
Keenam santri masih memiliki waktu enam bulan untuk dapat bergabung di sistem pendidikan Madrasah Aliyah Diponegoro. Namun mereka lebih cepat dari waktunya mengambil peluang baru untuk keberlanjutan pendidikan yang lebih tinggi. Mereka memiliki modal membentuk santri yang prestatif. Menjadi santri sangat berharga, keinginan belajar mereka kuat, berniat terus menempa diri, berlatih lebih keras lagi mengembangkan bakat dan memaksimalkan potensi diri.
Fikri, Oky, Fadhil, Putra, Umam dan Hasan merasa senang diri mereka dapat diterima di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, meski masih dalam pendidikan SMP. Hasan dkk nampak memiliki kecerdasan emosional yang kuat ala Daniel Goleman. Mereka memiliki kesadaran yang bagus, mampu mengatur dan cakap memotivasi diri sendiri. Hasan dkk pintar mengambil kesempatan memilih satuan pendidikan pasca SMP untuk hari esok yang lebih baik.
Bukan tanpa pertimbangan, dialog dan alasan. Fikri, Oky, Fadhil, Putra dan Hasan mendaftar di Madrasah Aliyah Diponegoro Yogyakarta. Guru-Guru asrama pula madrasah inspirasinya. Guru-guru asrama yang ikhlas, penolong, inklusif, dan adil menjadi dalih mereka. Diperkuat dengan iklim lingkungan belajar yang tiada duanya di sekolah atau di pesantren lain. Pesantren Pangeran Diponegoro menyatu dengan masyarakat dalam iklim lingkungan yang hijau dan humanis. Lingkungan pendidikan yang tertata; bersih, indah, ramah, dan aman.
Selepas mengaji Ahad Pagi di Masjid Al Husna Sembego Maguwoharjo, 24 Nopember 2024 Hasan dkk berbincang santai berunding tentang kelanjutan pendidikan pasca SMP. “Saya berharap di terima di Madrasah Aliyah Diponegoro (MADIPO). Saya ingin memperbaiki adab dan ilmu pengetahuan. Bertambahnya Tahfidz Al-Qurán dan kelak mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat.”
Muhammad Fadhil Ramadhan berniat menjadi kebanggaan kedua orang tua. Merubah adab dan meningkatkan prestasi. Santri ganteng putra daerah Sembada ini kukuh ingin lebih rajin menambah hafalan dan adab diri yang al karimah. Fadhil terinspirasi guru-guru asrama yang perhatianya mendalam, tegas dan bertanggung jawab. Mereka sabar dan bersikap penuh kasih sayang, acap memperingatkan santri dari kesalahan atau kekeliruan.
Pandangan Ardamas Nurul Umam tajam melesat. Santri gagah berzodiak Aries ini melihat melampaui ruang. Umam berniat mengasah skill lebih rajin dan sabar. Siap mengembangkan prestasi lebih tinggi lagi bersekolah di Madrasah Aliyah Diponegoro. Saya mantap memilih Madrasah Jogja Istimewa ini lantaran murid-murid MADIPO solid”, ujar Umam beralasan.
Membahagiakan orang tua. Memperbaiki sikap dan akhlak. Mengembangkan prestasi dengan senantiasa menghilangkan kebodohan seraya menambah ilmu menjadi pertimbangan tersendiri bagi Oky Ramaditya dalam memilih sekolah. Sosoknya kalem namun penuh energik. Jauh hari Oky telah mendapatkan restu Bapak dan Ibunya untuk melanjutkan studinya di MADIPO.
Hal yang sama bagi santri yang lihai memainkan alat musik terbang, Fadhil dan Fikri. Mereka santri-santri yang memiliki antusias dalam belajar agama dan seni kebudayaan, Hadrah. Fadhil dan Fikri nampak cakap mengelola waktu dan beban belajar. Di pesantren tidak mudah dan tidak serba ada sebagai mana waktu dan fasilitas di rumah. Ada nilai-nilai luhur yang tidak dapat dijumpai di lembaga pendidikan biasa. Fadhil dkk meyakini pesantren sistem pendidikan terbaik untuk hari esok yang gemilang.
Di pesantren ada sosok guru-guru yang memiliki konsentrasi terhadap perkembangan santri. Para guru harmonis dan interaktif. Mereka peduli dan perhatian. Jiwa-jiwa mereka berteladan. Di hadapan santri guru-guru asrama merendahkan diri namun tulus hormat kepada para santri. Mereka memotivasi dan menginspirasi. Ada Ustadz Hanafi, Ustadz Syihab, Ustadz Mukhlis, Ustadz Ghofur dll. Demikian terang Fadil dkk saat berbincang santai di sayap kanan teras Masjid Al Husna Sembego. Bj