Guru Besar Muda, Prof Abdul Rohman Ingin Menjadi Pengajar MA Diponegoro
Visi Madrasah Aliyah (MA) Diponegoro Yogyakarta, yaitu terwujudnya manusia berakhlak mulia, unggul, cerdas, terampil, mandiri, dan berwawasan global bagi keberhasilan cita-cita kemerdekaan, telah mengundang perhatian banyak kalangan, agamawan pun ilmuwan. Meski baru akan diluncurkan pada Maret mendatang, Guru besar Fakultas Farmasi UGM, Prof Dr Abdul Rohman SF Apt MSi menyatakan ingin mengajar murid-murid MA Diponegoro.
Sembilan keunggulan ditawarkan, yaitu:
- Setiap orang memiliki bakat dan akan juara di bidangnya,
- Cakap berbahasa Inggris,
- Menguasai mata pelajaran dengan ketuntasan minimal 80 poin,
- Hafal Al-Qur’an minimal 6 juz,
- Cakap membaca kitab kuning,
- Akses masuk perguruan tinggi dalam negeri favorit,
- Akses perguruan tinggi luar negeri,
- Menjadi calon pemimpin, ilmuan, pengusaha ataupun profesional,
- serta relijius dan utama akhlaknya.
Sembilan jaminan mutu tertera telah mengambil hati periset dunia tersebut ingin mengajar santri-santri MA Diponegoro.
Bersama panitia Tim Pendirian MA, para pimpinan lembaga dan pengurus Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Pangeran Diponegoro di Rumah Makan Kampoeng Soka pada Jumat (4/1/21), Prof. Abdul merasa senang jika diberi pekerjaan mengajar santri di tengah kesibukannya sebagai dosen, peneliti yang saben harinya akrab pada laboratorium bergelut dengan obat-obatan di kampusnya, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta.
MA Diponegoro merupakan inovasi keluaran terbaru layanan pendidikan Yayasan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguworajo Depok Sleman Yogyakarta. Eksistensi berbagai lembaga pendidikan Raudatul Athfal (RA) Harapan Bangsa Sembego, RA Masyithoh Karangnongko, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Sembego, MI Al-Huda Karangnongko, SMP Diponegoro, dan SMK Diponegoro berkembang lebih dulu hingga kini semakin nyata sumbangsihnya.
Prof Abdul, yang merupakan periset top dunia tersebut mengatakan, bukan saya dilamar Pak Kyai, tetapi saya sengaja meminta pekerjaan mengajar di MA Diponegoro. Anak saya juga sekolah di madrasah. Mengajar sangat menyenangkan. Lebih-lebih saya juga alumni Pesantren Roudlotul Ulum Guyangan Pati Jawa Tengah. Drs KH M Syakir Ali MSi selaku pengasuh Ponpes Diponegoro berterimakasih kepada profesor muda tersebut berkenan membantu terwujudnya visi MA Diponegoro Yogyakarta.