• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Sosial
Membangun Pagar Roti Guna Mendorong Santri Mengapresiasi Tatib Organisasi

Membangun Pagar Roti Guna Mendorong Santri Mengapresiasi Tatib Organisasi


Pekerjaan rumah pendampingan program asrama sangat berat. Pendampingan santri putra asrama dua babak belur. Rasa tanggung jawab dan kedisiplinan santri dalam melaksanakan kegiatan keasramaan sangat redah. Pembiasaan salat malam hanya diikuti satu dua santri. Indisipliner santri berekses pada giat jamaah subuh, ngaji, piket, apel dan keberangkatan ke madrasah.

Sebagai upaya penguatan pendampingan dan kelancaran kegiatan keasramaan, di tengah kesulitan penertiban santri asrama 2 putra, manajer kesiswaan dan pembina asrama mengadakan pertemuan bersama pada Selasa, 28 November 2023 di komplek pusat sayap Aula Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo.

Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Madrasah Fauzan Satyanegara, Manajer Kesiswaan MA Diponegoro Zainal Muttaqin SE ME, Koordinator Santri Top Muhammad Fauzan As Siddiq Lubis SE, Direktur Diniyah KH Muhammad Zaidun Lc MHum, dan segenap pembina putra dan putri yakni Mahbub, Alvian, Lukman, Akif, Septiana, Hanifah dll.

Zainal Muttaqin menyampaikan bahwa kepayahan yang amat untuk pengendalian santri asrama dua putra. Pembimbing asrama dan guru-guru kewalahan. Peniyimpangan acap kali tak terkendali. “Permasalahan ini tidak mampu diatasi oleh madrasah sendirian.”

Manajer kesiswaan tersebut optimis. “Kami menyambut baik dan berterimakasih atas gagasan dan usulan mas Alvian, mas Hanafi, mbak Hanifah dkk. Untuk itu mohon bantuan teman-teman pembina semua. Kami setuju turut menyamakan tatanan yang berlaku untuk disinergikan peraturan asrama dua dengan pusat. Kami sedia berkolaborasi. Siap satu komando”. imbuh Zainal mantap.

Fauzan menambahkan, kami mendukung upaya asrama putra dua untuk menjadi lingkungan santri yang baik sehingga asrama yang baru tersebut kondusif untuk tumbuh kembangnya akademik dan pembentukan akhlak alkarimah. Tiada masalah kecuali tersedia jawaban pemecahannya. Namun bukan hal mudah menerima masalah, mengakuinya lalu bagaimana menyelesaikannya dan memperbaikinya. Kerjasama semua fihak dan integrasi madrasah asrama sangatlah berarti.

Melihat santri sebagai sosok pencari ilmu sangatlah menyenangkan. Mereka mandiri dalam meraih asa dengan menjalani proses pendidikan di madrasah dan pesantren. Santri yang salih salihah menjadi idaman setiap orang tua yang mengharapkan putra-putrinya kelak qurrota’ayun. Ini sumber kesabaran dan power untuk terus melakukan usaha asah asih asuh bagi para pembimbing di pesantren. Dosis pendampingan yang tepat sangat mendukung santri terhadap tumbuh kembangnya pengetahuan, spiritual pula soft skills mereka.

Pertemuan yang dipimpin Direktur Diniyah tersebut telah menghasilkan mufakat. Teknis helping pendampingan asrama putra akan disinergikan dengan tata laku yang dijalankan di asrama pusat. Permasalahan anak di madrasah merupakan masalah jua di pesantren. Demikian juga masalah anak di pesantren juga menjadi tanggung jawab madrasah. Dalam penanganan masalah anak madrasah dan pembina satu komando.

Sudah jamak permasalahan sosial anak-anak komplek dan pelik, tidak terkecuali anak-anak di lingkungan asrama pesantren. Mereka tidak jauh beda dengan anak-anak rumahan pada umumnya. Santri mencari kesenangan. Mereka memerlukan kehangatan akan rasa kekeluargaan. Di lingkungan asrama sebenarnya ada semuanya, hanya saja sangat terbatas. Anak rumahan memiliki permasalahan, demikian pula anak-anak di asrama pesantren.

Masalah perlu dilihat dan dicermati. Tidak kita harapkan namun acap kali hadir. Ia datang mengingatkan kepada kita bahwa kita memiliki kemampuan untuk menghadapi lagi menyelesaikan. Secara langsung ataupun tidak dampaknya mengancam dan melemahkan jika kita abai. Namun bilamana dihadapi dengan segenap upaya dan usaha ada kalanya permasalahan akan berbuah pelajaran dan keuntungan.


Pagar roti lebih ampuh dari pagar besi. Suatu upaya memastikan keamanan bilamana pesantren membangun pagar bumi lengkap dengan pintu gerbangnya. Namun tiada yang bisa menjamin atas ketertiban dan rasa aman bagi segenap warga di dalamnya.

Rasa aman lahir dan tumbuh seiring dengan pengalaman, kedewasaan, kepedulian dari proses asah, asih, asuh dari pendampingan yang hangat dan keteladanan yang kuat bagi anak-anak.

Bak roti yang sarat dengan beragam gizi, formula pendidikan pesantren dengan dosis pendampingan yang tepat dimungkinkan anak-anak bakal tumbuh kedewasaanya sebab dukungan alam takambang jadi guru dan ful dengan pelajaran kehidupan.

Diketahui bahwa kegiatan harian anak-anak dimulai dini hari mengingat MA Diponegoro Yogyakarta dalam sistem pendidikan pesantren. Pagi sore dalam kegiatan belajar madrasah dan petang sampai larut malam kegiatan diniyah pesantren. Formula pendidikan sedemikian rupa didesain untuk memantapkan tujuan-tujuan. MA Diponegoro Yogyakarta, to be virtuous & outstanding students. Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..