• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Akademik
Pendekatan Kurikulum dan Tujuh Metode Sampainya Pendidikan Bermutu dari Menteri & Kiyai

Pendekatan Kurikulum dan Tujuh Metode Sampainya Pendidikan Bermutu dari Menteri & Kiyai


Tahun Pelajaran 2025/2026 selangkah lagi dimulai. Dua kurikulum berlaku dua-duanya, Kurikulum 13 dan Kurikulum Merdeka. Kebijakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Kabinet Merah Putih (KMP) baru-baru ini telah mensosialisasikan Pendidikan Bermutu untuk Semua melalui pendekatan Deep Learning Strategic, pada Sabtu 28 Desember 2024 dalam Webiner Nasional Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu).

Dalam pandangan Pak Menteri, ilmu sesungguhnyan terekam di dalam hati, bukan sekedar tulisan yang melekat di lembaran buku, al ilmu fi as-sudur, laisa fi as-suthur. Belajar belumlah cukup bilamana hanya untuk mengetahui atau untuk berprestasi semata. Belajar hendaknya deep learning. Yakni belajar yang engage the world change the world, bermakna dan memberi nilai guna, manfaat. Maka belajar dijalankan dengan mindful learning, meaning full learning dan joyful learning.

Pak Menteri menguraikan detail, rapi dan contoh-contoh faktual bagaimana Deep Learning diterapkan guru dalam operasional pembelajaran. Mengajar tidak semata transfer ilmu namun hendak sampai pada transformasi ilmu. Termasuk didalamnya Pak Menteri mengenalkan pentingnya bagaimana self observe learning otucome, (Taksonomi SOLO) digunakan guru-guru untuk mengukur berfikir keterampilan murid. Harapan dari Deep Learning ini bermanfaat dan menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Pentingnya acara Webinar Nasional Deep Learning Strategic dan Implementasi Pembelajaran Bermutu untuk Semua oleh PP Pergunu yang dipandu pengawas berprestasi I Kementerian Agama RI, Inung Siti Nurhidayati, Pak Menteri mengajak Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Prof Dr Nunuk Suryani MPd untuk menyertai webinar.

Pak Menteri mengingatkan, jadilah guru istiqamah. Tidak perlu door to door, minal madrasati ila al madrasati untuk memenuhi 24 jam tatap muka. Pemenuhanya bisa dengan pelatihan, membimbing murid, menjadi pengurus organisasi profesi guru, seperti Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) sebagai konversi dari pemenuhan 24 jam. Mudah-mudahan dengan deep learning pembelajaran menjadi lebih berkualitas., bermanfaat untuk kepentingan pribadi anak, masyarakat, bangsa dan negara. Pungkasnya cerah.

Selain menghadirkan Deep Learning Pak Menteri juga mendiseminasikan Senam Anak Indonesia Hebat dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pada jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Yakni bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat.

Pendidikan bermutu untuk semua dimaksudkan untuk mencapai misi Asta Cita KMP Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka secara cepat terkait dengan penguatan pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olah raga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.

Pendidikan bermutu ditandai adanya pembelajaran yang adaptif dan bermakna, dukungan lingkungan sosial budaya, pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten dan Sejahtera, serta sarana dan prasarana yang memadai. Lagi adanya pengembangan talenta unggul, layanan pendidikan inklusif, pembiayaan pendidikan afirmatif, dan ketersediaan layanan yang merata.

Webinar Nasional menghadirkan Prof Dr H Abdul Mu’ti MEd selaku Menteri Dikdasmen RI, Dr Hj Alif Noor Hidayati MPd selaku Koord Pokja Inovasi dan Transformasi Pembelajaran BBMP Prov Jateng, dan Dr Bahrudin MMPd, selaku Pengawas Ahli Utama Terbaik Nasional 1 Berprestasi Berdedikasi Kemendikbud RI. Webinar diawali taklimat dan dibuka Ketua Umum PP Pergunu, Prof Dr KH Asep Saefuddin MAg sekalian memberikan masukan kepada Kemendikbud RI terkait UN dan Deep Learning.

Prof Dr KH Asep Saifuddin MAg mengemukakan bahwa sebaik-baik pemberian manusia dari Allah Swt ialah akhlak mulia. Ilmu adalah faham. Jangan sampai belajarnya tidak mendapatkan ilmu dan ilmu yan diporolehnya tidak memiliki keberdayaan. Belajar mengajar ialah jalan transfer ilmu pengetahuan sekalian pembentukan moral dan akhlak. Apapun kurikulumnya dan metodenya tujuanya agar mampu membawa diri kedalam kancah keberhasilan.

Ada cara agar guru mampu mengkondisikan siswa sehingga mereka dapat memahami ilmu dengan mudah dan bermanfaat untuk mengantarkan mereka menuju kepada keberhasilan, dunia dan akhirat. Jangan sampai belajar serius namun ilmu tidak didapatkan atau memiliki ilmu namun ilmunya tidak memiliki keberdayaan. Untuk itu perlunya metode menghantarkan mereka menuju keberhasilan. Mereka harus dikondisikan agar sampai pada tujuan dengan mudah dengan menerapkan sistem 7 metode kunci keberhasilan.

Tujuh kunci bagi keberhasilan belajar santri tersebut ialah (1) berkesugguhan yang ajeg, (2) menjaga wudlu, (3) makan yang baik, halal dan tidak boleh terlalu kenyang, (4) salat malam, (5) membaca Al-Quran dengan melihat, (6) meninggalkan maksiat atau durhaka, dan (7) tidak jajan di luar atau di pasar.


Silaturahim dan sialatulfikri dalam web seminar nasional mengingatkan tujuan bersama-sama untuk mengusahakan kemajuan dan mutu pendidikan dalam rangka menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 yang unggul dan berkarakter. Yakni generasi yang religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri, serta ber-manfaat.

Prof Dr KH Asep menambahkan bahwa pendidikan sebagai jalan membangun kualitas sumber daya manusia menjadi tidak bisa tercapai dari dihapusnya UN. Ujian Nasional (UN) penting untuk dapat melihat kualitas pendidikan. Maka UN perlu dilaksanakan namun bagaimana ujian tersebut tidak menimbulkan suatu kecemasan sosial dan hasilnya tidak menjadi syarat kelulusan. Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..