• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Prestasi
Tundukkan Tantangan Pesilat MADIPO Sabet Medali Emas Kejuaraan Pencak Silat Piala Raja #2

Tundukkan Tantangan Pesilat MADIPO Sabet Medali Emas Kejuaraan Pencak Silat Piala Raja #2

Kejuaraan Pencak Silat Piala Raja #2 diikuti pesilat dari D.I. Yogyakarta, Jawa dan Bali. Event regional ini diselenggarakan pada Ahad-Selasa, 29-31 Desember 2024 di Gedung Olah Raga (GOR) Pangukan Sleman. Kategori seni dan kelas pertandingan meliputi pra usia dini (TK-RA), usia dini (SD-MI), pra remaja (SMP-MTs), dan remaja (SMA-MA).

Kejuaraan Pencak Silat Piala Raja #2 2024 memperebutkan penghargaan; kontingen terbaik, juara umum I, II, dan 3, pesilat terbaik, penghargaan juara kategori tanding putera dan puteri, penghargaan juara kategori tunggal putera dan puteri, penghargaan juara kategori ganda putra dan putri, dan penghargaan juara ketegori regu putera dan puteri.

Ribuan pesilat turun ke gelanggang kejuaraan. Selama tiga hari, GOR Pangukan menjadi saksi aksi-aksi luar biasa dari para pesilat yang mempersembahkan teknik terbaik mereka. Tidak hanya sebagai ajang kompetisi, event ini juga menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan, persatuan dan memperkokoh semangat kebudayaan antarwilayah.


Salah satu pesilat dengan teknik terbaiknya ialah Naufal Alfakhri, santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo (MADIPO). Dengan didampingi pelatih perguruan Abdul Ghafur, Naufal Al Fakhri mampu bermain sangat baik dan tangkas. Naufal Al Fakhri (17) berhasil meraih medali emas pada kategori remaja putera kelas tanding D (51-55 kg).

Naufal bersyukur telah diberikan kelancaran dan keberuntungan. Mendapati pengalaman dan banyak rekan. Tak bisa dipungkiri selama menjalani pertandingan ia menghadapi pesilat-pesilat hebat. “Namun tantangan paling besar ialah dari diri sendiri. Memacu diri untuk selalu berani, tidak memandang seberapa hebat lawan tetapi seberapa berani kita melewatinya.” terangnya smart.

“Setiap orang memiliki kesempatan meraih kemenangan. Kuncinya adalah latihan yang ajeg, doa guru, orang tua dan dukungan rekan-rekan sepergurun. Kembangkan apa yang kita sukai. Jangan biarkan rasa malas dan takut mengkerdilkan potensi dan percaya diri. Jangan membiarkan bakat kita sia-sia”. Pungkasnya.


Diketahui bahwa pencak silat melatih fisik dan ruhani. Seni bela diri nusantara ini diperkirakan ada sejak abad ke-7. Seiring dengan bertumbuhnya agama Islam di Indonesia pencak silat berkembang subur pada abad ke-14. Di pesantren-pesantren pencak silat digunakan sebagai olah fisik dan spiritual. Pencak silat juga digunakan untuk melawan penjajah. Dunia mengapresiasi, pada 2019 UNESCO menetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda dunia. Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..