• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Keagamaan
Pengajian Umum Ahad Pagi 1 Jam Setala Kuliyah 1 Semester, Santri Didorong Menjadi Sarjana

Pengajian Umum Ahad Pagi 1 Jam Setala Kuliyah 1 Semester, Santri Didorong Menjadi Sarjana

Setiap pekan pertama ada yang beda. Pengajian Umum Ahad Pagi dimulai dengan Simaan Terbuka Tahfdizul Quran Santri MADIPO. Simaan dipimpin Ustadzah Cinthiya Zakiyah Arifah SAg dengan pembaca Mudrika Nur Alifaturrahmah (X), Nisfie Laili Noor H (X), Husna RM (X), Rantisi Rayyan (X) dan Sulthan Hatta Al Amin (XI). Simaan terbuka merupakan ikhtiar metodologi agar para santri terlatih dan setia menjaga capean hafalan Al Quran mereka.

Setara dengan kuliah satu semester, Pengajian Umum Ahad Pagi Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo pada, 2 Maret 2025 berpahala dan mencerdaskan. Padat isi, edukatif, motivatif dan aplikatif. Keynote speaker, KH Muhammad Syakir Ali membedah bagaimana tata laksana memasuki masjid dan adab selama berada di dalamnya. Pengajian reguler setiap Ahad pagi ini dimulai jam 06.00 diakhiri 07.00 WIB, satu jam efektif.

Rama Kiyai mengingatkan kepada para santri untuk memiliki betul-betul tujuan mengaji. Bagi bapak ibu jamaah yang sudah tua-tua niatnya mengaji ialah untuk mencari pahala itu sudah cukup, namun bagi para santri yang masih duduk di bangku sekolah harus plus tujuanya mengaji harus pintar, bertambah ilmunya wawasanya dan kian sempurna perilaku budi pekerti dan ibadahnya.

“Saat mengaji jangan tidur, bawalah buku, catatlah hal penting yang kalian dengar atau temukan, dengan demikian rasa kantuk akan hilang”. Tutur Kiyai mengevaluasi dan memotivasi santri.
Rama kiyai membaca kitab sekalian menguraikan syarahnya. Salat Tahiyautul Masjid. Niatnya, usallai sunnatat tahiyatul masjidi rak’ataini mustaqbilalqiblati lillahi ta’ala. Ayo dipraktikkan kapan saja di mana saja bilamana memasuki masjid. Pembina jangan sampai hadirnya kalah lebih awal dari santri. Hormati masjid dengan melakukan Salat Tahiyatul Masjid.

Ucapkan salam bilamana kalian memasuki masjid. Assalamu alaina wa’alaibadillahis salihin, bilamana tiada orang di dalamnya. Jika ada orangnya maka salamnya yang lengkap, Assalamualaikum warah matullahi wabarakatuh. Lalu salatlah dua rekaat tahiyatul masjid. Masjid rumah Allah yang mulia, harus dihormati. Di masjid itu seperti apa? Ya Itikaf, duduk berdiam diri berzikir kepada Allah. Niyatnya nawaitul i’tikafa lillahi ta’ala.

Tak lupa Rama Kiyai memperhatikan geliat santri-santri dan konsentrasi mereka mengaji. Bilamana ada yang rame atau ngantuk, diberikan wejangan atau diminta ambil air wudlu. Seraya menyegarkan konsentrasi santri kitab yang dibaca dan doa-doa amaliyah diminta ditirukan, diulang, lagi dan lagi sekiranya jamaah dan santri sudah faham dan hafal berikutnya untuk diamalkan.

Salam masuk ke masjid, salat tahiyatul masjid, itikaf dan masing-masing niatnya sudah kita pelajari. Jangan lupa terlebih dahulu wudlu yang benar. Membasuh anggota wudlu juga harus benar, membasuh wajah, tangan misalnya harus sampai siku. Demikian juga membasuh telinga, pastikan daun telinga dibasuh merata sampai pada lekukannya. Mengusap rambut kepala, membasuh kaki dst. Sempurnakan wudlunya. Serta lakukan Salat Ba’dal Wudlu dua rekaat. Niatnya, usalli sunnata ba’dal wudui rak’ataini mustaqbilalqiblati lillahi ta’ala.

Fadilah Salat Ba’dal Wudlu besar sekali. Sampai-sampai Rasulullah menyampaikan kepada sahabatnya bahwa sandal Bilal terdengar sedang berjalan di Surga. Kenapa? Karena Bilal melakukan amaliah ini dengan baik dan istiqamah. Orangnya masih hidup namun Allah telah memberikan garansi Bilal masuk Surga.

Bab Salat Tahiyatul Masjid usai dibacakan. Jamaah Pengajian Umum Ahad Pagi mendapatkan hal ihwal tata laksana, standar operasional prosedur (SOP) masuk masjid selaras ajaran Rasulullah SAW. Jam dinding Aula menuju pukul 07.00 masih tersisa beberapa waktu. Rama Kiyai menukil sedikit tentang keutamaan hari Jum’at.


Pada sayyidul ayyam disyariatkan mandi sunah. Nabi Adam As diciptakan pada hari Jumat dan dikeluarkan dari surga juga hari Jumat, lantaran memakan buah Kuldi. Hikmahnya Mbah Adam dan Hawa hidup di dunia memiliki anak keturunan hingga kini dan kemudian. Jumat hari yang sangat penting. Bilamana ikuti jumatan jangan main-main, lebih-lebih ramai, jika demikian sungguh jumatannya tiada guna, faqad lagha.

Mari para santri latihan terus biar menjadi orang Islam yang sempurna. Cita-cita jangan jadi kiyai. Sebutan kiyai itu berlaku hanya di Jawa. Di Jawa Barat tidak ada kiyai. Di Sumatera, Aceh, Kalimatan, Sulawesi juga tiada sebutan kiyai. Bisa-bisa kalian sakit hati bilamana orang tidak memanggil kalian dengan sebutan kiyai.

Jangan menyebut diri sendiri dengan kiyai, saru! Namun bila orang memanggil kiyai itu terserah mereka. Belajarlah yang sungguh-sungguh untuk meraih ilmu. Ilmunya diamalkan. Jadilah ulama. Ulama itu siapa, sarjana! Demikian pengasuh Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo tersebut kepada santri memberikan pencerahan hati dan fikiran. Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..