Penghayatan Digelorakan, Siswa-Siswi Riang Jalani Aneka Kegiatan Pesantren
Seluruh santri Madrasah Aliyah (MA) Diponegoro Yogyakarta melaksanakan istighasah manaqiban Syaikh Abdul Qadir Al Jailani di Asrama II Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro pada, Senin 26/9/23. Istighasah yang dipimpin KH Zaidun Lc MHum berjalan lancar dengan diramaikan pemberian hadiah santri berprestasi dan bujono kembul ingkung.
Kegiatan istighasah ini dilaksanakan rutin setiap tanggal 11 qamariyah. Manaqiban bagi santri menjadi rihlah yang ditunggu-tunggu. Santri dilatih untuk melaksanakan amaliyah penting ahlus as sunah waljama’ah (Aswaja). Santri dibimbing untuk mewarisi ajaran Aswaja dengan cara langsung. Istighasah manaqiban ini untuk meminta hajat-hajat dunia pula hajat-hajat akhirat.
Bilamana santri kerasan, nyaman mondok, bersekolah dll. Yang demikian merupakan rezeki besar bagi segenap orang tua. Lebih-lebih sang anak mendapati ilmu agama, ilmu dunia secara komprehensif. Pendidikan pesantren unggul sedari filosofinya hingga pola-pola penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Santri MA Diponegoro Yogyakarta angkatan II tahun pelajaran 2022/2023 terus berproses dan progres.
Cepat menyesuaikan dan menjalani dengan senang hati ananda Anisa Miftahul Jannah (15) nampak alami menjalani hari-harinya berskolah di Pondok Pesantren Pangeran (PPP) Diponegoro Sembego Maguwoharjo. Siswi asal Papua yang mengikuti pendidikan di MA Diponegoro Yogyakarta ini nampak ceria saat bercerita tentang pengalamanya melakukan kebiasa-kebiasaan yang berlaku di pondok pesantren.
Mulayanya Anisa memilih Yogyakarta untuk melanjutkan studinya pasca dari SMP Negeri Bomberay atas arahan ibundanya. Pengalaman mondoknya baru kali pertama di PPP Diponegoro Sembego Maguwoharjo. Berkat teman-teman barunya di Asrama Siti Hadjar, beragam kecanggungan, rintangan dan dinamikanya belajar di pesantren ia mampu manapakinya. Hal beratnya mengikuti program diniyah malam hari yang sampai jam 22.00 WIB, gangguanya kantuk berat.
“Senang belajar di pesantren. Seperti tadi malam rame-rame ikut manqiban Syaikh Abudul Qadir Al Jailani, meski harus berjalan kaki beberapa menit lamanya untuk menuju lokasi istighasah.” Anisa bersukur keinginan lama untuk belajar di Jogja nyata terlaksana di MA Diponegoro Yogyakarta. Bilamana ada kesempatan kelak saya ingin kuliyah di Farmasi. Syukur bisa masuk di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Arum Dwi Anyelir sudah tiga tahun lamanya mondok di PPP Diponegoro. Santri kelahiran Majalengka ini kelak ingin menjadi tenaga kesehatan atau bidan. “Saat ini tahun yang keempat saya setelah dari SMP Diponegoro berlanjut mondok dan ambil sekolah ke MA Diponegoro Yogyakarta. Guru-gurunya menyenangkan kualitas magister. Diajar oleh praktisi yang ahli dan guru besar juga”.
Terkait dengan gencarnya penegakan peraturan madrasah, Arum dkk merespon positif sosialisasi Tata tertib Madrasah dan Asrama untuk kebaikan dan kelancaran santri dalam studi. “Bagus madrasah melakukan ketertiban setiap hari. Presensi menjadi alat ukur yang sangat baik untuk dapat melihat tingkat keaktifan semua santri. “Jadinya ndak enak bilamana dicek saat kegiatan, lantas kami tiada.”
Perlu diketahui bahwa kegiatan madrasah dan pesantren berlaku 24 jam berkesinambungan. Di MA Diponegoro kegiatan dimulai dini harian bangun pagi 03.15 WIB diakhiri dengan istirahat malam. Kegiatanya berantai dari salat malam, subuh, ngaji pagi, kegiatan madrasah pagi-sore. Berikutnya kegiatan madrasah diniyah petang hingga malam jam 20.00 WIB lalu disempurnakan dengan istirahat tidur malam jam 22.00-03.15 WIB.
Pesantren memiliki kekuatan dalam pendidikan ubudiyah, akhlak alkarimah dan pengembangan muamalah. Sementara madrasah memiliki potensi sama dengan sekolah reguler yakni memiliki peran mencerdaskan dan menempa bakat dan minat para siswa. MA Diponegoro Yogyakarta menyelenggarakan pendidikan dengan sistem pesantren, sekolah sekalian mondok menjadi satu kesatuan. Bj