• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Prestasi
Resensi dan Final Test Tahfidzul Qur’an MADIPO Gandeng LPTQ Diponegoro

Resensi dan Final Test Tahfidzul Qur’an MADIPO Gandeng LPTQ Diponegoro

Final test Program Tahfidzul Quran Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo dilaksanakan pada Selasa-Rabu 4-5 Maret 2025. Final tes dilaksanakan untuk mengetahui mutu kompetensi capaian hafalan santri seraya mendorong mereka untuk lestari belajar dan lebih giat lagi. Ujian akhir hafalan ini juga dilaksanakan dalam rangka penetapan kelulusan santri kelas XII. Final Test Tahfidzul Qur’an MADIPO dipimpin Direktur LPSQ Diponegoro, Dr H Nurliadin MPd.

Penguji dari Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Al Qur’an (LPSQ) Diponegoro; Ust Warifah Al Khafidzah, Ustadz Dr H Nurliadin MPd, Ustadz Suradi, Ustadz Ghofur Al Khafidz, KH M Zaidun Al Khadirin Lc MHum telah menyaksikan hafalan santri MADIPO. Masing-masing penguji menghadapi 5 santri untuk mengukur capaian hafalan santri terkait kelancaran bacaan, tartilnya, dan adab-adab menjaganya. Usia mengetes tak lupa penguji memberikan perhatian dan rekomendasi kepada santri dan madrasah.

Dalam melanjutkan perjuangan dan misi Rasulullah dalam menjaga Al-Qur’an, siswa MADIPO dibimbing dan dilatih guru pengampu tahfidz Cinthiya Zakiah Arifah SAg, mereka berjuang hampir 6 semester dalam menghafalkan Kalamullah di setiap sepekan dua kali sorogan. Sebanyak 20 santri Kelas XII menjalani final test tahfidzul Qur’an oleh Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Al-Qur’an (LPSQ) Diponegoro.

Pelaksanaan tes hafalan satu-persatu langsung dihadapan penguji. Awal hingga akhir ayat dilantunkan, tak lupa penguji memberikan pertanyaan demi pertanyaan untuk mengukur kualitas hafalan mereka. Penguji memperperhatikan betul bagaimana peserta ujian melantunkan ayat-ayat sesuai dan tidaknya dengan kaidah tajwid dan makhorijul huruf.

Setelah seluruh santri disaksikan capean hafalan mereka masing-masing, penguji Dr H Nurliadin MPd memberikan petuah sebagai bekal mereka di masa depan. “Jadilah penghafal Al-Qur’an yang menjaga hafalan. Jangan jadi orang yang hanya pernah hafal, eman. Capaian hafalan mesti dijaga betul dengan cara selalu murojaah. Hafalan kalian adalah aset berharga perlu dijaga dan terus dikembangkan.

Selanjutnya kepada santri seluruhnya, Dr H Nurliadin MPd menandaskan nasehatnya bahwa “tamat dari sini bukan berarti tamat menghafal, tapi kalian bisa kembali berjuang menghafal ditingkat yang lebih tinggi. Jangan kawatir tidak lanyah, tidak lancar. Yang paling penting tetep nderes, nderes, nderes.”

Direktur LPSQ Diponegoro juga memberikan masukan dan evaluasi. Hafalan santri Kelas XII Madrasah Aliyah Diponegoro 2024/2025 capean santri beragam, terendah dalam 1 juz dan tertinggi 10 juz. Tipologi santri juga demikian. Ada yang cepat menghafal namun cepat lupa. Ada pula yang lemah dan rendah pula usahanya. Untuk itu dibutuhkan kesugguhan dalam pendampingan dan ketegasan dalam praktik-praktik pengajaran dan bimbingan. Sinergi pengajaran dan pendampingan harus terjalin agar hambatan dan masalah diatasi. Madrasah dan pesantren memastikan adanya motivasi, pengarahan, pengawasan dalam fase-fase hafalan tahun ke-1, 2, dan 3 bagaimana berproses.

Santri-santri yang memiliki kemampuan cepat menghafal patut dikelola untuk mendapatkan perhatian yang lebih. Rekayasa program Simaan Terbuka yang telah dijalankan madrasah setiap Ahad pertama di setiap bulan yang terintegrasi dengan kegiatan pesatren cukup bagus. Kesungguhan dan pendampingan mesti kuat dan terprogram. Apapun jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan berdampak dan sampai pada target dan tujuan. Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..