
Tradisi Ritual Senin Media Pembentukan Santri Kader Khaira Ummah
Perjuangan para ulama, salihin dan pahlawan pendiri bangsa lestari, sambung menyambung hinga kini. Laga para pendiri bangsa terus menyala di berbagai pondok pesantren dan di satuan pendidikan berciri khas keislaman tanah air, seperti halnya Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo (MADIPO). Santri mensyukuri rahmat kemerdekaan dengan melaksanakan upacara bendera seraya meneladani perjuangan ulama dan para pendiri bangsa.
Pergerakan kemerdekaan terus diusahakan dan diperjuangkan. Pintu gerbang kemerdekaan telah terbuka lebar. Kewajiban generasi bangsa untuk mensyukuri dan mengisinya. Kesetiaan santri terhadap agama, bangsa dan negara senantiasa dijaga, sembari menjunjung tinggi akhlak dan ilmu. Beragam aktifitas di madrasah didesain untuk menumbuhkan sifat diri yang jujur, terpercaya, penolong, adil dan tangguh.
Sosok Kiyai Muda Mahfudz Shiddiq (1907-1944) dan pemikirannya mengilhami para santri untuk senantiasa menempa diri bersiap menjadi generasi yang khaira ummah. Pembentukan perilaku as siddiq, al wafa bil áhdi, al ádalah, at taáwun, dan al istiqamah diramu secara sistemik, melekat di setiap program kemadrasahan maupun kegiatan pendampingan santri oleh advisor student. Santri MADIPO dilatih adaptif, menjunjung tinggi norma agama dan tata susila, tolong menolong dan nilai-nilai kebersamaan, kemandirian dan ketangguhan, serta kepemimpinan dan kesalehan.
Mentari Senin pagi, 27/1/25 bersinar penuh berkah. Santri-santri nampak rapi berbaris untuk melaksanakan aktifitas dwi mingguan, upacara bendera sangsaka di madrasah. Kali ini petugasnya kelas 11 dibawah asuha Ustadzah Yati Kusrini SSi. Guru-guru MADIPO telaten membimbing dan mengarahkan. Guru Matematika ini kepada para santri mengingatkan bahwa lingkungan pondok pesantren menjamin pendidikan unggul dan keberhasilan masa depan santri.
Di pesantren pagi buta jam 03.30 WIB kalain sudah dibangunkan untuk salat tahajud, hajat, witir dst. Lingkungan pesantren membentuk kalian menjadi manusia unggul dan berderajat tinggi. Kalian dilatih kuat dan taat. Yang sunnah diharuskan lebih-lebih yang diwajibkan. Mari kita jaga dan betul-betul kita istiqamahkan ibadah kita. Janji Allah itu benar, selebihnya kalian niat apa tidak, mau berusaha apa tidak. Perguruan tinggi bagi santri kelas XII begitu sangat dekat, ayo terus berusaha, giat belajar, penuh kesugguhan. Usaha dan doa kuncinya. Universitas tidak semata mencari yang pinter tetapi dari kalian yang memiliki kepribadian yang unggul dan kualified.
Nasionalisme santri MADIPO dikembangkan. Kompetensi global ditumbuhkan. Upacara bendera hari Senin bukan kegiatan biasa. Giat upacara bendera melatih fokus dan konsentrasi santri, menghargai jasa dan teladan leluhur-pahlawan bangsa, rasa percaya diri dan tanggung jawab, kepemimpinan dan daya juang, serta kerja sama dan kreatifitas. Bagi santri soft skill tersebut penting sehingga mereka mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam amanatnya Manajer Kurikulum dan KBM, Afrizka Premana Sari MSc, mengingatkan kepada seluruh santri untuk senantiasa menjunjung tinggi adab dan ilmu. Orang yang memiliki adab niscaya mulia. Orang yang berilmu mesti beradab. Sebab pinter yang tidak disertai adab tiada guna. Orang beradab niscaya berilmu. Sebab inilah kalian unggul dan miliki daya saing. “Bapak Ibu guru bersyukur kalian telah memulainya. Dievent PORSEMANU kalian mampu mempertahankan kemenangan. Di event AISEEF, bersama sekolah-sekolah maju ASEAN kalian juga mampu mempersembahkan medali kejuaraan. Tingkatkan lagi dan lanjutkan itu semua”. Pungkas Afrizka mengapresiasi.
Sementara itu, Gindo Mangkuto Alam SE dalam amanatnya pada 17/2/25 menguatkan pentingnya berdisiplin dan kesiap siagaan menjadi generasi emas yang khaira ummah. Disiplin bermula dari niat dan kesungguhan menghormati tata tertib. Waktu tak pernah cukup bagi kalian yang tidak menghargai tanggung jawab. Mestinya santri lebih awal siap di madrasah malahan terlambat. Ini kerugian dan kesiasiaan. Keberhasilan kalian dimulai dari sini, di MADIPO ini. Bukan disaat kalian besok di perguruan tinggi.
Kalau-kalau Anda seorang pengusaha, misalnya. Anda janjian dengan mitra, lalu terlambat. Apa jadinya. Kepercayaan terganggu, mulanya mitra akan bekerja sama, berinvestasi, oleh sebab tidak disiplin mitra mengurungkan rencananya, tidak nyaman dst. Bilamana Anda datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan mitra akan membenarkan dan percaya (siddiq-amanah). Bisa jadi Anda akan mendapatkan bonus dan peluang yang lebih besar.
Gindo menegaskan. “Kalian bukan sedang dipaksa namun dalam pembentukan dan pembebasan dari ancaman kegagalan dan penyesalan. Mari berubah lebih baik. Berdisiplin sangat penting bagi kalian dan berdampak terhadap kehidupan. Kalian santri, bukan siswa biasa. Kalian memiliki pribadi kaya dan kesahajaan. Percayalah berdisiplin memberikan kekuatan dan terbukanya keberhasilan-keberhasilan.” Demikian amanat guru ekonomi tersebut mengigatkan santri. Bj