
Belajar Manajemen Pesantren ke KH Irwan Masduqi Ponpes As Salafiyah Mlangi
Bagi pengelola MA Diponegoro Yogyakarta, untuk menjadi lebih baik dan maju wajib bagi pelaku pendidikan menjalin silaturahmi dengan rekan ataupun stakeholder. Hubungan baik membawa berkah dan keuntungan. Fungsionaris MA Diponegoro Yogyakarta bersilaturahim ke Pesantren Assalafiyyah II Terpadu pada Selasa, 31 Januari di Mlangi Nogotirto Gamping Sleman.
Pondok Pesantren Assalafiyyah merupakan pondok tua yang menerapkan sistem pengelolaan secara modern dan maju. Didirikan pada tahun 1963 oleh Almaghfurlah KH Masduqi, diteruskan Almaghfurlah KH. Syuja’i Masduqi, dan kini dikelola keluarga ndalem yakni KH Chasan Abdullah, KH Noor Hamid, KH Zar’anuddin, dan Dr KH Irwan Masduqi Lc MHum.
Pesantren Assalafiyyah II Terpadu mengelola berbagai program pendidikan yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Madrasah Tsanawiyah (MTs) Reguler, MTs International, Madrasah Aliyah (MA) Regular, MA International, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Ma’had Aly, dan Takhassus.
Sarana dan fasilitas pesantren sangat memadai; mulai dari kelas pembelajaran, perpustakaan, toilet, mushola, asrama, unit kesehatan, laboratorium komputer, media center, multimedia, mart, catering, laundry, hingga agro pesantren yang super bagus.
Menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang bermartabat dan berdaya saing dalam kompetisi global tercermin dalam tata kelola sumber dayanya yang integratif, transparan dan profesional. Jumlah santrinya ribuan. Guru dan pengelola madrasah menjalankan tugas pengajaran dan program pengembangannya dengan dukungan penuh dari fasilitas pesantren.
Pengasuh As Salafiyah Terpadu, Dr KH Irwan Masduqi, Lc, MHum ( Gus Irwan) kepada Segenap Fungsionaris MA Diponegoro Yogyakarta, Fauzan Satyanegara, Rofiq Anwar, Zaidul Khadlirin Lc MHum, Afrizka Premanasari MSi, dan Risyanto SAg menunjukkan sistem tata kelola program keuangan dan non keuangan secara lengkap.
Lingkungan Pesantren As Salafiyah Terpadu sederhana namun modern, bersih, dan trendi. Assalafiyyah menjadi kebanggaan ummat. Daya tampung sudah penuh dengan segmen yang sangat loyal karena kepastian programnya dan prima pelayanannya.
Untuk program MTs dan MA Internasional jika lulusanya tidak diterima di luar negeri biaya selama studi di As Salafiyah akan kembali. “Saat ini kami sedang menyiapkan Assalafiyyah III dan tahun depan rencana beroperasi.” Gus Irwan menambahkan.
Akal memiliki kekuatan untuk menghadapi masalah yang nyata, pun urusan yang muskil dan payah. Kekuatan akal itu motor penggerak yang dapat menghasilkan kreativitas ataupun tindakan produktif yang inovatif. Hal yang muskil ataupun payah menjadi terang dan memberikan berkah. Kekuatan akal memantik untuk menjalani tanggung jawab dan bertindak lebih baik.
Ada banyak kesamaan As Salafiyah Terpadu dengan MA Diponegoro. Yakni sama-sama berhaluan Ahlussunnah wal jamaah annahdliyah. Seluruh santri berasrama dan mondok. Sama-sama memiliki program pendidikan dengan tata kelola modern.
Silaturahim kerabat kerja MA Diponegoro bersama Gus Irwan berlangsung hangat dan akrab. Join program ke depan terbuka bagi Pondok Pesantren As Salafiyah dan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro. Bj