• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Prestasi
DPAD Grhatama Pustaka DIY Apresiasi Film Drama, The Soldier Father & His Seven Children Karya Santri

DPAD Grhatama Pustaka DIY Apresiasi Film Drama, The Soldier Father & His Seven Children Karya Santri

Film drama “The Soldier Father and His Seven Children” layak ditonton semua kalangan masyarakat. Para pemeran seluruhnya santri-santri kreatif Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo. Ide drama ini diilhami dari novel “7 Prajurit Bapak” karya Wulan Nuramalia terbitan Media Kita Jakarta.

Tolong menolong merupakan kebaikan yang diperintahkan agama. Demikian juga menyayangi sesama anggota keluarga merupakan kunci kegembiraan dan bahagia. Mimpi dan kesungguhan belajar akan mengantarkan keberhasilan dan prestasi. Ragam bakat minat dan passion anak-anak akan tumbuh membawa keberhasilan masa depan bilamana mendapatkan pendidikan yang baik, disiplin dan dukungan lingkungan yang positif.

Tidak dipungkiri dalam adegan The Father & His Seven Children ada kreasi baru terkait intrik dan permasalahan yang di hadapi keluarga Tentara Cahyo dan anak-anaknya. Kejahatan, kesedihan dan bumbu-bumbu kehidupan nyata adanya di Masyarakat. Takdir baik dan takdir buruk benar adanya. Keduanya merupakan ketetapan dari Allah Swt.

Kehidupan akan terus berproses dengan ketetapan dari Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa atas makhluknya. Yang mati tak akan kembali. Yang ditinggalkan akan menerimanya dengan sedih, susah hati namun tak berdaya untuk mengembalikanya. Keihlasan dan ketabahan bagi yang masih hidup menjadi energi penguat berjuang untuk senantiasa bersyukur dan bahagia.

Direktur film drama The Father & His Seven Children, Flora Salsabila Sulistya Putri (Siswi Kelas XI Sains) mengisahkan bahwa film yang disutradarainya mengandung pelajaran hidup yang penting dan bermakna. Bahwa tolong-menolong dan menyayangi keluarga lebih berharga dari apapun. Keluarga adalah harta paling berharga.  Dan keluarga ialah istana terindah.

Di depan para pemirsa Flora menceritakan lika-liku film drama diproduksi. Mulai dari naskah, penerjemahan script writer, memilih actor, pemilihan lokasi take video, dan latihan-latihan peran. Kami tidak memiliki ilmu berekting layaknya aktor film. Kami hanya memanfaatkan sumber-sumber dan lokasi pengambilan gambar di lingkungan madrasah. Pernah juga saat berlangsung tiba-tiba microphone rusak Demikian sutradara cilik tersebut mengisahkan.

Film drama Father & His Seven Children diputar di Ruang Teater Audio Visual Gedung Grhatama Pustaka DPAD DIY pada Jumat, 19 Juli 2024. Kasi Layanan Perpustakaan Ekstensi DPAD DIY Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP., M.Ec.Dev. mengapresiasi hadirnya film drama karya santri-santri MA Diponegoro Yogyakarta. Ini film drama istimewa kalian mampu berkarya.

Kami berharap santri-semuanya giat belajar berliterasi berkarya dan berkarya sepanjang usia. Kami juga mohon kehadiran anak-anak akan disusuli kehadiran berikutnya dan berikutnya sehingga layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY ini kian optimal dan memberi manfaat kepada masyarakat.

“Layanan DPAD banyak koleksi, referensi, ada Diorama dll, untuk kalian. Mari gelorakan semangat berliterasi, kunjungi Grhatama Pustaka ini! Kami yakin santri-santri Madrasah Aliyah (MA) Diponegoro kelak akan menjadi orang-orang hebat lagi solih solihat.” Pungkas pejabat muda ini merestui.

Sementara itu, Editor film drama Father & His Seven Children, Ala’, S.S bersyukur selama berproses anak-anak tahu kebutuhan di lapangan dan memahami keterbatasan-keterbatasan sarana. Mereka kolaboratif dan kreatif. Latihan-demi latihan dikerjakan sungguh-sugguh. “Kami bergembira membantu mereka.” Ujarnya lulusan Sarjana Sastra Fak ADAB UIN Sunan Kalijaga ini ceria. Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..