
Membangun Kapasitas Guru Melalui Kunjungan Kerja: Studi Benchmarking MADIPO di MAN 4 Sleman
Pendidikan di madrasah saat ini menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan potensi siswa, tak terkecuali dalam hal ini di Madrasah Aliyah Diponegoro Yogyakarta. Terutama dalam pembinaan program penelitian siswa, guru dituntut tidak hanya menguasai materi, tetapi juga mampu membimbing santri sesuai dengan bakat dan keunggulan masing-masing. Realitasnya, tidak semua santri menguasai semua mata pelajaran secara merata, sehingga peran guru menjadi sangat penting untuk menjadi bijaksana dan adil dalam mengelola potensi tersebut.
Berangkat dari kebutuhan tersebut, guru-guru Madrasah Aliyah Diponegoro (MADIPO) melakukan kunjungan kerja ke MAN 4 Sleman pada Jumat, 13 Juni 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya membangun wawasan keilmuan dan meningkatkan kapasitas guru dalam pembinaan program penelitian siswa. Dengan belajar langsung dari madrasah riset yang telah terbukti berhasil, MADIPO berharap dapat mempercepat peningkatan kualitas guru dalam mengelola dan membimbing penelitian santri secara lebih efektif dan inovatif.
Kunjungan kerja ini diawali dengan perkenalan antara guru-guru MADIPO dengan jajaran MAN 4 Sleman yang dipimpin oleh Kepala Madrasah, Ahmad Arif Ma’ruf. Dalam sambutannya, Arif menyambut hangat dan berbagi pengalaman praktik baik serta keberhasilan program riset siswa di MAN 4 Sleman. Ia menekankan pentingnya ketelatenan guru dalam membimbing santri, memfasilitasi sumber belajar termasuk pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI), serta memberikan apresiasi atas setiap kemajuan siswa.
Tujuan utama dari kunjungan kerja ini adalah melakukan benchmarking madrasah, membangun jejaring kerja sama, serta memperoleh solusi atas berbagai masalah dan hambatan dalam pembinaan penelitian siswa. Benchmarking menjadi strategi penting untuk mengadopsi praktik terbaik dari lembaga lain yang sudah sukses, sehingga MADIPO dapat mentransformasi budaya dan meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan untuk mengembangkan inovasi dalam pembinaan penelitian siswa yang sesuai dengan karakteristik dan potensi santri.
Dari diskusi dan observasi selama kunjungan, MADIPO memperoleh banyak insight berharga. Ahmad Arif Ma’ruf mencontohkan keberhasilan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) MAN 4 Sleman yang telah menjuarai lomba penelitian di tingkat daerah, nasional, dan internasional, termasuk kompetisi di Malaysia belum lama ini. Ia juga mengingatkan bahwa guru harus mampu mengenali keunggulan unik setiap siswa dan membimbingnya dengan adil dan bijaksana. Selain itu, keterlibatan orang tua dalam mendukung kegiatan penelitian siswa juga sangat dianjurkan untuk memperlancar proses pembelajaran.
Output yang diharapkan dari kunjungan ini adalah peningkatan kapasitas guru MADIPO dalam membimbing dan mengelola program penelitian santri secara lebih sistematis dan inovatif. Dengan pengalaman dan praktik terbaik yang diperoleh dari MAN 4 Sleman, MADIPO dapat mengembangkan program riset yang lebih efektif, meningkatkan motivasi belajar santri, serta memperluas jejaring kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian. Ahmad Arif juga menyarankan agar MADIPO aktif mengikuti event-event internasional untuk mengasah kompetensi riset siswa dan membuka peluang prestasi yang lebih luas.
Kunjungan kerja ini sekaligus menjadi refleksi penting bahwa pendidikan madrasah harus terus berinovasi dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. Sejalan dengan pemikiran tokoh Nahdlatul Ulama seperti KH. Hasyim Asy’ari, pendidikan harus mampu menghargai keberagaman potensi individu dan membimbingnya secara adil dan bijaksana. Dengan demikian, madrasah dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kreatif, inovatif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Kunjungan kerja guru-guru MADIPO ke MAN 4 Sleman merupakan langkah strategis dan banyak manfaat. Melalui benchmarking, pembelajaran praktik terbaik, dan penguatan jejaring kerja sama, madrasah dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing global.Bj