
Revitalisasi Asrama Dua Siap Mendukung Santri Berbudi dan Berprestasi
Adiluhung pendidikan ada pada sistem pendidikan pesantren. Direktur Madrasah Diniyah Diponegoro KH M Zaidun Lc MHUm dan Kepala MA Diponegoro, Fauzan Satyanegara bincang-bincang pagi penuh nutrisi terkait progres santri pada Rabu, 13 Desember 2023 di bibir aula pesantren.
Masih banyak cara yang menerangi. Optimis. Kebersamaan akan berdampak. Kita sadari kelemahanya. Kita yakini kekuatan kita. Masalah utama telah dipastikan. Tim revitalisasi telah dibentuk lagi berbagi tugas. Asrama 2 akan disetting agar kuat pendampinganya sebagaimana asrama pusat.
Ruang pendidikan amatlah luas. Variabelnya majemuk. Asrama 2 Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo terus melaju mengkonstruksi karakteristik pendidikan ala pesantren. Sudah jamak hal yang baru niscaya belum sekuat asrama yang lama. Asrama dua terus mengawal fase-fase pembangunan.
Asrama dua Diponegoro Sembego telah merampungkan program kepesantrenan semester pertama. Evaluasi beruntun triwulan pertama dan kedua merekomendasikan penyegaran. Yakni rekayasa program, pembaruan tenaga pembina, dan sosialisasi tata tertib asrama.
Salat malam menjadi salah satu kegiatan unggulan dipesantren. Meski berat lagi gelap harus dilakukan. Santri harus mendapatkan penguatan dan keteladanan. Tiada santri yang mondok kecuali menjalani salat malam lalu mendapatkan istimewa karena menjaganya. Dengan membiasakan salat malam santri akan mendapati keutamaan-keutamaan ibadahnya orang-orang salih ini.
Sinergisitas pengelolaan terbentuk. Program madrasah dan kegiatan asrama pesantren dalam satu kesatuan pengelolaan. Pembimbing santri menjadi kunci revitalisasi. Kelemahan pendampingan, bimbingan, dan pengawasan pada semester pertama asrama2 segera ditangani. Sinergi pembina pusat dan asrama 2 satu komando. Pembina diremajakan dan ditambah.
Kegiatan manaqib setiap tanggal 11 Qamariyah perlu dikembangkan sehingga program asrama semakin menarik dan sarat manfaat. Yakni kegiatan Malam Kebudayaan Santri (MKS) dalam rangka memberi ruang santri berekpresi dan memberdayakan potensi bakat minat santri; kithobah, seni dan kebudayaan pesantren.
Patroli malam. Asrama dua yang menyatu dengan masyarakat terikat dengan peraturan sosial warga setempat. Jam malam diberlakukan. Buku izin santri difungsikan. Jam tidur untuk istirahat dioptimalkan. Belajar kelompok dihidupkan. Usai kegiatan madrasah diniyah (MD) santri belajar kelompok. Warga kamar ditertibkan dan jadwal piket dijalankan.
Untuk membentuk lingkungan pesantren, sosialisasi tata tertib pesantren perlu diulang-ulang. Ritme kegiatan madrasah dan asrama dalam bingkai budaya pesantren yang kuat. Caranya bertahab sedari habituasi, pemahaman, intervensi, sampai pada ranah pemaknaan. bj