• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Kunjungan
Wakaf Buku dan Perjuangan Menaikkan Indeks Minat Baca Pelajar

Wakaf Buku dan Perjuangan Menaikkan Indeks Minat Baca Pelajar

Bagikan berita :

Sebagai pelaku pendidikan Madrasah Aliyah (MA) Diponegoro Yogyakarta senantiasa mencari terobosan untuk kemajuan pendidikan. Diantaranya ialah meretas perpustakaan. Kelas pembelajaran dilengkapi dengan pojok baca, reading corner guna memfasilitasi dan menumbuhkan semangat belajar anak-anak.

Membaca buku bukanlah termasuk amal ibadah sebagaimana statusnya membaca kitab yang suci Al-Qurán Al-Karim, namun demikian membaca merupakan perintah Allah yang menciptakan sebagaimana tersurat di dalamnya, QS Al-Alaq (91:1).

Meningkatkan ilmu pengetahuan, wawasan, keimanan, dan taraf pendidikan merupakan hal manfaat dari sekian hikmah diperintahkanya membaca. Maka kesadaran untuk senantiasa membaca, mendapati manfaat membaca, senang membaca perlu kita gelorakan.

Kegiatan membaca perlu digalakkan. Lebih-lebih di lingkungan pendidikan seperti halnya MA Diponegoro Yogyakarta sebagi madrasah yang memiliki misi untuk dapat melahirkan; ulama yang akan menerangi Indonesia dan dunia, para pemimpin yang pandai dan bertanggung jawab, para pengusaha yang berkontribusi kepada kesejahteraan bangsa, dan para profesional yang terampil dan jujur.

Membaca buku, literatur, kitab kuning, dll merupakan jalan pelajar untuk dapat memiliki tiga kemampuan penting. Yakni kemampuan meringkas atau menyimpulkan, kemampuan menjawab masalah, dan kemampuan menganalisa pesan.

Membiasakan membaca berarti menguatkan kesehatan otak dan rileksasi pikiran. Aktifitas membaca berkontribusi positif bagi perkembangan-perkembangan; kecerdasan, keterampilan, menguatkan daya konsentrasi, memberikan spirit tujuan hidup, empati, dapat meningkatkan hubungan sosial, mencegah pikun dll.

Indeks minat membaca bangsa kita masih sangat rendah baru mencapai 0, 001. Sementara itu pendahulu kita, tokoh kita Gusdur begitu nyata memberikan contoh kepada kita semua. Gusdur yakni KH Abdurrahman Wahid, Presiden RI (1999-2001) adalah pecinta ilmu, ahli ilmu, dan penulis ulung. Diusia belia Gusdur banyak membaca. Sudah seharusnya kita meneladani dan menindaklanjuti.

Fasilitasi reading corner, pojok baca MA Diponegoro Yogyakarta merupakan kreatifitas perjuangan. Dengan perpustakaan mini, sepeti halnya pojok baca atau perpustakaan yang lebih lengkap dan representative di madrasah-madrasah sekolah maka sangat mungkin indeks minat membaca anak didik kita bisa tinggi seperti murid-murid di negara maju Finlandia, Swedia, dan Belanda.

Harus menjadi perhatian kita semua. Kurang membaca atau malas membaca sangat berbahaya. Miskin ide dan kreatifitas, pola fikir rendah, tidak produktif, pasif dan sulit percaya diri, dan kurang wawasan. Kecerdasan seseorang akan tumpul dan sia-sia merupakan contoh akibat buruk malas membaca. Jangan sampai generasi kita tertinggal, bodoh dan lemah karena tiada bacaan atau malas membaca.

Sebelumya dimaklumi bahwa bermula dari obrolan miss Wulan dkk saat menjalani program guru tamu di MA Diponegoro Yogyakarta beberapa waktu lalu berikutnya membuahkan kebaikan, wakaf buku untuk pelajar. Mr Ismail mewakili miss Wulan dkk menghibahkan buku-buku literatur untuk anak-anak Madipo pada Selasa, 20 Juni 2023.

Wakaf buku yang kebanyakan berbahasa Inggris tersebut langsung mendapatkan sambutan hangat murid-murid; Haikal, Diki, Akbar, Taufik, Musa, ihsan, Naufal dengan didampingi manajer kurikulum dan pengajaran, Afrizka Premana Sari MSi serta wali kelas sains, Pinandita Afriwardani MSi. Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..