• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Psikologi
Imajinasi Peserta Tak Terbendung Saat Ikuti Healthy Lifestyle Talkshow

Imajinasi Peserta Tak Terbendung Saat Ikuti Healthy Lifestyle Talkshow

Pada kesempatan New Student Orientation Program (NSOP) MA Diponegoro Boarding School di hari Rabu, 19 Juli 2023 menghadirkan dr. Maftuhatul Jannah El Ahmadi atau yang lebih dikenal dengan dr. Dinda yang mengambil topik pembicaraan tentang Healthy Lifestyle, dan bertindak sebagai MC sekaligus moderator yakni Miss Yati Kusrini, S.Si.

Pemaparan dr. Dinda tentang Healthy Lifestyle diawali dengan sub topik tentang definisi remaja menurut WHO. Menurut WHO (World Health Organization) remaja adalah individu yang berusia 10  hingga 19 tahun.

Data dari Badan Kependudukandan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2016, penduduk remaja (menggunakan rentang usia 10-24 tahun) 66,3 juta jiwa dari total penduduk Indonesia sebesar 258,7 juta jiwa atau sekitar 25,6 persen. Karena itu sangatlah penting menjaga kesehatan baik fisik maupun psikis remaja yang merupakan penduduk yang prosentasenya sangat menonjol di Indonesia.

Selanjutnya dr. Dinda menjelaskan mengenai tanda-tanda pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan, baik tanda-tanda pubertas primer maupun sekunder. Selain itu dr. Dinda juga menjelaskan tentang kejiwaan remaja dan situasi kesehatan anak usia sekolah di Indonesia yang memiliki kecenderungan parilaku yang masih jauh dari gaya hidup sehat, misalnya 65% anak di Indonesia tidak sarapan setiap harinya, 45% tidak mencuci tangan secara benar, 20% merasa pernah dibully, 22 % pernah merokok dan 53 % pernah berhubungan seksual sebelum menikah.

Kondisi kesehatan anak usia sekolah sangat dipengaruhi oleh perilaku/kebiasaan, sehingga sangatlah penting menanamkan kebiasaan baik bagi anak usia sekolah dan remaja.

Di tengah berlangsungnya acara Healthy Lifestyle Talkshow ini dr. Dinda melontarkan kuis tentang fase-fase perkembangan pada manusia kepada peserta NSOP MA Diponegoro Boarding School. Salah satu peserta NSOP, Rahil Asa menjawab bahwa fase-fase perkembangan pada manusia yaitu bayi, batita, balita, anak-anak, remaja, dewasa dan lansia.

Para siswa sangat antusias ketika dr. Dinda membahas tentang reproduksi dan HIV/AIDS serta cara menghindari agar tidak terinveksi  HIV.

Pada sesi tanya jawab Muhammad Ihsan Musyaffa menenyakan tentang media penularan HIV. Apakah virus HIV bisa ditularkan lewat air liur ? Dr. Dinda menjelaskan bahwa media penularan HIV hanya melalui 3 (tiga) media yaitu cairan sperma, darah atau luka terbuka. Jadi HIV tidak bisa ditularkan lewat air liur, tapi HIV bisa ditularkan melalui (mohon maaf) ciuman atau media mulut dimana mulut tersebut terdapat luka terbuka seperti sariawan.

Akbar Arbian menanyakan tentang bagaimana dengan seorang laki-laki yang melakukan praktek poligami, apakah beresiko terinveksi HIV? Dr. Dinda menjawab bahwa seorang laki-laki yang melakukan poligami akan terlindung dari penyebaran HIV selama dia hanya berhubungan seksual dengan istri-istrinya yang sah saja. Demikian pula wanita yang suaminya melakukan poligami juga akan terhindar dari HIV jika dia hanya berhubungan dengan suaminya yang sah saja. Jadi poligami tidak berkontribusi meningkatkan resiko terinveksi HIV jika dilakukan secara benar.

Yang paling imajinatif dan lucu, mengesankan dan mengherankan adalah pertanyaan dari Muhammad Haikal yaitu “Bagaimana kalau kita menikahi janda bu Dokter?” Sontak saja Bu Dokter, MC serta seluruh peserta dan panitia NSOP MA Diponegoro Boarding School langsung tertawa.

Secara spontan dr. Dinda langsung menanggapi dalam logat campuran Bahasa Jawa-nya, “Jangan-jangan kamu sudah nginceng janda ya?” Dan kembali riuh tawapun terdengar memenuhi Gazebo Multy Puprose Mimago Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro.

Dr. Dinda menjawab keingintahuan Haikal tentang menikahi janda bahwasanya tidak masalah menikahi seorang janda asalkan janda tersebut wanita sholihah yang terjaga kehormatannya, dalam artian dia hanya berhubungan seksual dengan mantan suaminya yang dahulu saja, tidak bergonta-ganti pasangan.

Di sela-sela menjawab pertanyaan Akbar Arbian dan Haikal, dr. Dinda selalu menekankan pentingnya Healthy Sex Lifestyle yaitu menjaga diri agar tidak baerhubungan seks sebelum menikah, tidak melakukan zina, tidak melakukan seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan.

Dr. Dinda juga mengingatkan tentang dosa zina dan mengibaratkan bahwa HIV/AIDS ini seperti “penyakit azab”. Proses penularan HIV hanya melalui 3 (tiga) media yaitu cairan sperma, darah atau luka terbuka. Dengan masa inkubasi virus yang sangat lama yakni satu sampai dengan lima tahun maka HIV/AIDS menjadi “penyakit laten” yang baru muncul gejalanya setelah jangka waktu yang sangat lama sehingga jika seseorang tidak berhati-hati dengan siapa dia berhubungan seksual bisa jadi dia telah terinveksi virus HIV tapi tidak menyadarinya dan ketika dia berhubungan seks dengan banyak orang maka dia telah menularkan virus HIV ke banyak orang.

Sebelum diakhirinya Healthy lifestyle Talkshow Miss Yati Kusrini, S.Si selaku MC dan moderator acara mewakili santri putri yang nampaknya malu untuk bertanya. Miss Yati menanyakan bagaimana kita bisa mengetahui jika calon suami/istri kita kelak tidak terinveksi HIV mengingat masa inkubasi virus HIV yang sangat lama (1-5 tahun).

Dr. Dinda menjelaskan bahwa untuk mengetahui apakah calon suami/istri kita kelak  terinveksi HIV atau tidak maka sebaiknya dilakukan screening kesehatan pranikah.

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..