• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Berita
Sambangan Santri, Nilai Plus Sekolah & Mondok di Kota Pelajar

Sambangan Santri, Nilai Plus Sekolah & Mondok di Kota Pelajar

Bagikan berita :

Aula Pesantren Pangeran Diponegoro ramai terkendali. Disajikan jamaah sedu teh hangat dengan sepotong roti nikmat dan berkah. Sambangan santri pada Ahad, 4 Februari 2024 diracik dengan apik lagi full makna. Dimulai dari pagi buta dengan Simaan Terbuka Tahfidz Al-Qur’an, disambung dengan bandongan pengajian Ahad Pagi bersama pak kiyai. Berikutnya perjumpaan konsolidasi guru dan orang tua sebagai ikhtiar penguatan kerja sama orang tua, madrasah dan pesantren.

Indah dan berkah. Sambangan kali ini dikreasikan dengan penampilan simaan terbuka Tahfidz Al Qur’an oleh ananda Alia (XI), Taufiq (XI), Sastya (XI), Fitri (XI), Mahalli (X), Naila (X) Nusyaibah (X), dan Valeeya (X). Simaan anak-anak kelas X dan XI tersebut disesuai dengan capaian maqra’ hafalan mereka. Tanggung jawab, keberanian, laku disiplin dan cinta Al-Qur’an anak-anak terus dijaga dan dikuatkan. Simaan terbuka selanjutnya akan dilaksanakan pada Maret mendatang.

Pada pengajian bandongan Ahad Pagi, pengasuh Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro KH Muhammad Syakir Ali mengingatkan santri agar menjaga diri dan berdisiplin waktu. Jam 22 harus tidur untuk istirahat tidak rame apalagi teriak-teriak.  Tidak berlaku zalim, malas atau berat kaki. “Anak pandai tiada guna kecuali menghadap Allah dengan hati yang bersih. Allah sangat marah kepada orang-oran zalim. Tiada pertolongan Allah bagi orang zalim.” demikian Kiyai Syakir mengingatkan.

Kalian calon-calon pemimpin masa depan. Saya saat itu sudah tiada, kalianlah yang akan menjumpai kemajuan tahun emasnya Indonesia. Jangan ngantuk bilamana mengaji. “Cintailah Allah. Hargailah guru dan orang tua kalian agar dengan ilmu kalian menjadi manusia yang bermanfaat. Persiapkan masa depan kalian untuk kesuksesan dunia akhirat dengan kesungguhan.” demikian nasehat kiyai penuh power.

Bandongan Pengajian Ahad pagi dimulai dan diakhiri tepat waktu, dengan penuh perhatian Romo Kiyai  M Syakir Ali memberikan ijazah amaliyah agar terhindar dari usia tua renta, sifat kemalasan, fitnah dunia dan siksa kubur. Santri dan jamaah dituntun membaca bersama-sama ijazah doa pagi sore untuk diamalkan. Berikut doa tersebut:

Asbahna waasbaha, Amsaina waamsa (disore hari) almulku lillah walhamdu lillahi, la ilha illahu, wahdahu la syarikalah lahulmulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir. Allahumma inni asaluka min khoiri hazihillailati, wakhairi maa fiha, waa’uzubika min syarriha wasyarri mafiha allahumma inni a’uzubika minal kasali wal harami wasuil kibari wafitnatiddunya wa’azabil qabri.

Satu juam efektif mengaji bandongan dengan pak kiyai. Berikutnya, dilanjut pertemuan komite dan wali orang tua. Guru-guru dan orang tua duduk dalam kehangatan. Acara pembuka dengan mujahadah bersama sebagai mana mujahadah anak-anak di pesantren.

Suasana akrab dan ramah. Guru dan orang tua dalam kelekatan dan kekeluargaan. Pertemuan dipandu oleh ibu Yati Kusrini SSi (guru kelasX) dan Afrizka Premana Sari MSi (manajer KBM) dengan perkenalan pembimbing baru asrama, penyampaian info-info penting madrasah dan laporan perkembangan masing-masing santri dilanjut sessi konsultasi.

Pertemuan komite dan orang tua wali sebulan sekali ini didesain untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan siswa-siswi belajar di madrasah dan pesantren sekalian merupakan tindakan pencegahan terhadap hambatan atau permasalahan yang telah ataupun yang mungkin terjadi.

Untuk diketahui bahwa pendidikan sistem pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di tanah air. Pesantren warisan istimewa ulama dan pejuang Indonesia. Dari rahim pondok pesantren anak-anak mendapati sanad keilmuan, berkahnya kiyai, bagaimana bersosial, dan dibentukya akhlak alkarimah. KH Muhammad Syakir Ali MSi mengatakan bahwa di pesantren anak-anak dididik lahiriyahnya dan batiniyahnya agar cerdas fikiranya dan lembut lagi tajam hati. Pembiasan di pesantren akan membentuk budi yang baik.

Orang tua menitipkan putra-putri di pesantren hanya berpisah secara jasadiyah tidak kemudian terpisah secara ruhaniyah. Tiada orang tua yang tidak bisa jika tidak kangen dengan putranya di pesantren. Sekian tempo orang tua tidak berjumpa dengan putranya tidaklah mengapa. Yang jauh yang dekat memiliki akses yang sama. MA Diponegoro Yogyakarta memahami hal tersebut, pada Ahad pekan pertama setiap bulanya membuka sambangan santri untuk bapak ibu orang tua wali.

Sudah jamak sekolah sekaligus mondok menjadi pilihan top sebagian masyarakat. Yogyakarta masyhur dengan sebutan kota budaya, kota perjuangan, dan kota pelajar. Istimewa daerahnya pula pondok pesantrenya. Ribuan santri dari berbagai penjuru Nusantara tidak menunggu waktu kuliyah nyantri di Bumi Mataram. Sedari usia SMA/SMK/MA orang tua menitipkan putra-putrinya di lembaga pendidikan pesantren.

Keistimewaan D.I. Yogyakarta terbukti pada mutu lembaga pendidikanya dan pula jaringannya. Sistem pendidikanya lengkap dan akomudatif untuk semua lapisan masyarakat. Pendidikan sistem pesantren tertua dan teruji. Para ahli pendidikan modern mengamini bahwa sekolah dan pondok pesantren dalam satu kesatuan akan menjadi trend pendidikan masa depan.

Hubaiba Mayang (17) lulusan MTs An Nur Ngrukem Bantul dan Rahil Asa (17) lulusan MTs Darul Qur’an Wal Irsyad Gunung Kidul pilih melanjutkan sekolah di MA Diponegoro Yogyakarta, Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo.

Penyiapan generasi emas Indonesia melalui jalur pendidikan dan pesantren menjadi hajat pemerintah dan masyarakat. Berbagai pesantren tertua dan lembaga pendidikan dengan mengambil nama tokoh-tokoh besar bangsa hingga kini eksis dan di hati warga Ibu Pertiwi. Diantaranya di D.I. Yogyakarta ada Pondok Pesantren Ali Maksum, Al Munawwir, Sunan Pandanaran, Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo dll. Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..