Impian Yudhistira di Gadjah Mada, Aliyahnya Pilih Diponegoro
Yudhistira Titan Jati Asmoro (Yudhis) lahir di Yogyakarta pada 23 Januari, putra ke-3 dari bapak Santanu Murti dan ibu Hartini. Perawakannya kalem dan percaya dirinya kuat. Bicaranya pendek-pendek namun pas dan jelas. Pemain Sepak Takrow ini masih duduk di kelas 9 namun telah memiliki pandangan jauh kedepan.
Dibangku pendidikan SMP Diponegoro Depok, kedepan Yudhis ingin mondok lagi dan bersekolah di MA Diponegoro Yogyakarta. Optimis menatap kedepan jauhnya asa. Komitmen dirinya terpancar pada cita-citanya yang tinggi. Sang jago Takrow ini memilih sendiri untuk melanjutkan sekolah ke jejang madrasah aliyah.
Ayahandanya bekerja di RS Sardjito Yogyakarta. Yudhis bercita-cita untuk ambil kedokteran tatkala kelak kuliah. Universitas Gadjah Mada yang diliriknya. Pemilik zodiak Aquarius ini telah mendapatkan restu dari orang tuanya untuk melanjutkan sekolah dan mondok di almamternya, Yayasan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo.
Pengalaman sekolah dan mondok di pesantren dinamis. Mondok itu biasa saja dan juga menyenangkan. Hal yang umum dilakukan di rumah juga ada di pesantren. Jadi tiada yang menghalangi suatu hal oleh karena kita mondok di pesantren. Beruntunglah anak-anak yang bisa mondok dan sekolah di pesantren, tidak sedikit tokoh-tokoh bangsa karena dari besutan pendidikan pesantren.
Pesantren menyuburkan hak-hak anak untuk bertumbuh dan berkembang. Pesantren merupakan lokomotif terbaik pendidikan masa depan. Berbahagialah orang tua yang putra-putrinya mengenyam pendidikan di pesantren. Berkahnya duniawi dan ukhrawi.
“Saya menuju tiga tahun mondok di sini dan setelah SMP saya ingin mondok lagi dan sekolah lagi di pesantren putih ini. Di rumah bisa tidur nyenyak, di pesantren juga bisa. Di rumah bisa makan enak, di pesantren juga demikian. Di pesantren menyenangkan karena bisa punya banyak teman dan beruntung pembinan di asrama baik-baik.” Tutur Yudhis polos.
Pembimbing asramanya Muhklis Ahmad mengatakan Yudhis anak pintar, ia memiliki nilai terbaik dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru favoritnya pak Irwes Handoko SPd, guru Matematika. Ia supel dan mudah beradaptasi dengan lingkungan atau situasi apapun. Riwayat pendidikan sekolah dasarnya sangat kuat. Di SMP mengambil kelas tahfidz karena memiliki bekal cukup dari SDNU Yogyakarta.
Yudhis salah satu siswa terbaik SMP Diponegoro Depok. Bersama timnya; Diyas Ahmad Sofwan, dan Cherry Berta Anantyaningrum menjuarai nomor wahid pada kompetisi Sepak Takrow wilayah Sleman Timur belum lama ini. Hafalan Qur’anya juga terjaga. Capaian hafalan pada Juz 29 tinggal beberapa lembar, hampir khatam. Si ganteng 4 bersaudara ini tekun setoran hafalan kepada gurunya, ustad Ghofur Al Khafidz.
Anak-anak pesantren memiliki kans studi ke jenjang yang lebih tinggi baik di dalam pun di luar negeri. Seperti ananda Yudhis ini jika mendapatkan pendidikan yang tepat bisa hebat karena bakat dan potensinya.
Setelah memperhatikan profil, rekam pendidikan di SMP dan di pesantren Kepala MA Diponegoro Yogyakarta memberikan Yudhistira Titan Jatiasmoro (14) tanda siswa indent pada tahun pelajaran 2024/2025 sembari menunggu waktu kelulusan dan kelengkapan administrasi pada Juni mendatang. Bj