• 0811-3201-0001
  • madipoyk@gmail.com
  • Maguwoharjo, Yogyakarta
Berita
Atensi Ditinggikan, Indeks Disiplin Positif Santri Evolutif

Atensi Ditinggikan, Indeks Disiplin Positif Santri Evolutif

Bagikan berita :

Mengurai titik jenuh meyakini keberkahan di bulan suci. Guru-guru memiliki spirit doble sebagai ruhnya semangat mendidik siswa-siswi. Cahaya Ramadan datang menyapa para guru dan siswa-siswi (santri) untuk bangkit memperbarui semangat juang, belajar dan bertaqwa.

Santri sedang berjuang melawan sifat malas dan kebodohan. Guru hadir untuk membersamai mereka  mengelola kesenangan, tantangan, ancaman dan keterbatasan diri mereka. Perubahan-perubahan kecil menjadi poin penting untuk kemenangan masa depan mereka.

“Radlitu billahi rabba wabil islami dina … robbi zidni ilma warzuqni fahma” adalah pengharapan bersama dan menjadi gerakan nyata bagi santri, guru, orang tua pula bangsa dan negara.

Daya spirit guru doble. Keyakinan dan kesabaran mensponsori energi atensi. Yang sudah kuat karakternya dikembangkan yang masih lemah diberikan perhatian plus. Optimisme keberhasilan sambung menyambung guru madrasah dan guru pesantren dalam satu misi yang tanpa syarat senantiasa berikhtiar memberikan pendidikan yang terbaik.

Keberkahan Ramadhan menopang kesabaran dan menguatkan perhatian guru-guru kepada santri. Disaat plus maupun minus kebersamaan guru secara integratif terus berperan melakukan fungsi-fungsi pendidikan dan pengajaran. Yang sudah rajin diapresiasi yang masih lemah diberikan intervensi dan motivasi plus.

Ritme santri bangun pagi menjadi ringan lantaran ada keberkahan untuk salat malam dan makan sahur sampai datangnya waktu sore menjumpai moment bahagia untuk berbuka bersama. Santri MA Diponegoro Yogyakarta di bulan Ramadan lestari menjalani kegiatan-kegiatan penting akademik, life skills dan pengembangan diri.

Ngaji Pasan diisi oleh pak kiyai di sore hari ditutup dengan berbuka puasa, rehat beberapa waktu sampai datangnya salat tarawih ditambah tadarusan Al-Qur’an diakhiri istirahat malam. Pagi buta salat tahajud, taubat, istikharah, hajat dan witir berikutnya makan sahur. Subuh jamaah didirikan diteruskan ngaji kitab kuning lalu aktifitas life skills  sampai pada perisapan berangkat ke madrasah.

Ramadan 1415 Hijirayah santri menjalani puasa sebagai ujian orang beriman. Pada bulan Qur’an ini pula santri menjalani penilaian tengah semester II (PTS) 2023/2024. Perhatian para guru siang dan malam tanpa putus untuk mereka agar tetap kuat fisiknya lagi ruhaniyahnya. Tujuannya vitalitas para santri kokoh dan punya daya juang. Lagi pula mereka adalah generasi terpilih dan terbatas.

Satu dua semester belum cukup. Perubahan belum signifikan. Peningkatan belum nampak. Namun usaha pendidikan tidak boleh terhenti, meski aral melintang, keterbatasan menghadang pun kekurangan-kekurangan yang ada harus dijinakkan dan diimbangi dengan kesabaran dan ikhtiar yang kreatif dan kolegial.

Guru-guru sambung menyambung melakukan ta’lim dan ta’dib. Dua-tiga tahun kedepan niscaya mereka menuai nikmat dan memetik buah dari proses pendidikan yang mereka jalani. Di madrasah dan pesantren mereka belajar hidup, mengasah fikiran dan menaklukkan masalah. Santri dilatih handal dan survive. Santri digembleng fikiranya juga kecerdasan sosialnya. Ta’lim dan ta’dib mengembangkan keilmuan mereka dan karakter mereka.

Karakter santri harus diperkuat. Kegiatan silih berganti dalam atmosfir madrasah dipagi-sore hari berikutnya berlanjut memasuki atmosfer kegiatan pesantren mengaji, life skills dll di petang-malam hari yang membutuhkan daya juang tinggi dan kesabaran. Bilamana karakter kuat santri akan menjalani aktivitas hari-harinya dengan tertib lagi berhasil.

Karakter yang kuat kuncinya sikap yang kreatif dan bertanggung jawab. Diri santri akan setia terhadap kewajibanya yang terkait dengan diri sendiri, orang lain pun lingkungan. Karakter yang kuat dapat menjaga atau menahan timbulnya perilaku menyimpang. Karakter yang kuat merupakan sebab datangnya kekuatan bersabar dan prestasi.

Dengan pendidikan madrasah dan pesantren harapan orang tua kepada putra-putri mereka akhlaknya baik, masa depannya baik, berilmu dan agamanya kuat. Selaras dengan orang tua harapanya guru madrasah dan pesantren santri berhasil; giat belajarnya, mengajinya, dan mengembangkan dirinya agar kelak mereka menjadi generasi yang kuat dan bermanfaat.

Bab dan ayat-ayat pada Guide Book for Santri dibaca bersama di kelas-kelas di pagi hari sebagai penegasan komitmen menjadi santri MA Diponegoro Yogyakarta. Membangun kesadaran mereka jauh lebih penting bukan sekedar perubahan prakmatis dan instan.

Karakter diperkuat yang sejatinya telah ada pada diri mereka sedari niat bersekolah di madrasah dan masuk pesantren. Modalnya punya niat santri bersekolah dan nyantri lalu dukungan orang tua, guru, teman dan lingkungan.

Tradisi para alim dan ahli ibadah dijaga dan dibudayakan di madrasah dan pesantren. Santri mendapat pengajaran, pelatihan, pembiasaan, arahan, bimbingan langsung dari guru dan kiyai. Karakter yang kuat dikembangkan dan yang lemah dikondisikan sehingga perubahan-demi perubahan terbentuk menjadi lebih baik sebagai konsekuensi dari pernyataan komitmen.

Diketahui bahwa ketidak patuhan anak-anak terhadap tata tertib acap kali menjadi sumber masalah. Hal ini juga menjadi sebab dari kebodohan dan kerugian. Guide book of Santri (GBS) memandu bagaimana menjadi santri yang tertib dan berhasil.  GBS bagi MA Diponegoro Yogyakarta merupakan instrumen penting dalam penguatan disiplin positif setiap santri.

Ada sembilan sikap santri yang menjadi tanggung jawab personal dalam GBS MA Diponegoro Yogyakarta. Tiga yang pertama ialah berbakti kepada orang tua dan guru, berakhlak mulia dan berpegang teguh pada 6 rukun iman.

Tiga sikap santri yang kedua adalah menjalankan 5 rukun Islam, menjunjung tinggi ajaran Islam Ahlussunah Waljamaah An-Nahdiyyah dan menjaga nama baik pesantren.

Tiga sikap santri yang ketiga yakni berkomunikasi aktif dengan Bahasa Inggris di kelas dan lingkungan pesantren, disiplin dalam menjalankan kegiatan pembelajaran di madrasah dan pondok pesantren serta belajar giat untuk mempertajam bakat dan minat sebagai upaya terwujudnya prestasi yang tinggi.

Beruntunglah orang tua yang putra-putrinya mondok di pesantren. Model pendidikan terbaik ada disistem pendidikan pesantren. Santri digembleng dengan kurikulum pendidikan madrasah dan pesantren. Santri adalah aset dan jariah masa depan.

Santri dimungkinkan tumbuh dan terus tumbuh bersama sistem pendidikan yang islami. Sikap muamalah dan jiwa tauhid dibentuk, perilaku ilmiah dikembangkan dan life skills ditangkaskan. MA Diponegoro Yogyakarta secara kreatif senantiasa mengawal cita-cita generasi yang fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah. Bj

Bagikan berita :
Ada Pertanyaan,
Silakan WA kami..