Nationalism and Leadership Talkshow Pengantar Pembentukan IPNU dan IPPNU
Cinta tanah air merupakan perilaku mulia dan tuntunan Nahdlatul Ulama (NU). Siswa-siswi MA Diponegoro Yogyakarta mendapatkan pencerahan wawasan kebangsaan dan kepemimpinan dalam talkshow bersama Dr Hagni Ngesti Sriredjeki SH MM pada New Students Orientation Program (NSOP), Jumat 21 Juli 2023 di Gazebo Mimago Komplek Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo.
Sungguh penting siswa-siswi peserta NSOP mendapatkan wawasan kebangsaan dan kepemimpinan. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya awal pembentukan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di MA Diponegoro Yogyakarta. IPNU dan IPPNU merupakan organisasi pelajar yang sangat baik untuk mengembangkan bakat minat dan jiwa kepemimpinan siswa-siswi madrasah. Mereka adalah pemuda Indonesia harapan masa depan.
Jumat yang berkah dan cerah. Siswa-siswi kelas X dan XI dipertemukan guru yang kenyang dengan asam garam kehidupan, memiliki banyak pengalaman dan wawasan. Yakni Kepala Bagian Hukum Setda Banyuwangi (2020), ibu Dr Hagni Ngesti Sriredjeki SH MM. Dosen tidak tetap pada beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur tersebut merasa senang dan bersyukur bisa bertemu siswa-siswi MA Diponegoro Yogyakarta.
Dalam pendidikan di Indonesia cinta tanah air merupakan induk nasionalisme. Dosen tidak tetap pada ITS Mandala Jember dan UNIBA Bayuwangi tersebut menguraikan pengertian dengan baik nilai-nilai kebangsaan dan kepemimpinan. Mencintai tanah air, bangsa dan negara menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Siswa-siswi harapanya memiliki semangat kebangsaan, memedomani Pancasila, UUD 1945, loyal kepada NKRI, Bhineka Tunggal Ika, rela berkorban, dan menjunjung tinggi persatuan.
Terkait kepemimpinan ibu Hagni menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan seni mempengaruhi orang lain. Macam-macam kepemimpinan, azas, sifat, syarat, prinsip, karakteristik, gaya, tugas, dan fungsi kepemimpinan. Dengan mengambil teori kepemimpinan dari Ari Ganjar Agustin ibu Hagni menambahkan mengenai lima tangga kepemimpinan yakni kepemimpinan yang dicintai, dipercaya, membimbing, berkepribadian, dan kepemimpinan yang abadi.
Talkshow berlangsung hangat dan interaktif. Beberapa pertanyaan sempat mengagetkan mantan Camat Giri Banyuwangi ini. Muhammad Ihsan Musaffa mengajukan pertanyanyaan secara reflektif dan prediktif. UUD 1945 telah beberapa kali dilakukan amandemen. Apakah UUD 1945 kita saat ini masih terjaga keaslianya? Sontak saja Dr Hagni memuji ananda Ihsan atas ketelitian dan kekritisanya.
Guna memberikan inspirasi dan motivasi dalam paparanya Dr Hagni menghadirkan sosok Muhammad Al Fatih (1451 M) panglima penakluk Konstantinopel. Pada usia 25 tahun Al Fatih mampu menjadi pemimpin hebat. Sultan Muhammad II tersebut memiliki sifat tazim kepada ulama dan hafal AL-Qur’an 30 juz.
Siswa-siswi MA Diponegoro hendaknya mencontoh pribadi sang penakluk Istambul tersebut. Yakni dengan cara-cara yang berakhlak; hormati guru, sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, menjaga lingkungan, taati perintah Allah dan utusan-Nya agar kelak menjadi pribadi yang kuat, pemimpin yang berilmu dan akhlaknya Qur’ani seperti Abi Al Khairat tersebut. Bj