Mengusahakan Performa Terbaik, Madipo Berikan Rapot Perkembangan Belajar Santri pada Sambangan Wali
Kunjungan wali kepada putra-putri mereka setelah 40 hari pertama sakral dan bermakna. Moment yang ditunggu-tunggu tiba. Pada Ahad, 1 September 2024 sambangan bagi santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro dibuka.
Sudah 40 hari santri mukim di pesantren. Mereka mandiri dan bersama sahabat-sahabatnya belajar ilmu agama dan ilmu hidup di pesantren. Saat sambangan, orang tua tidak hanya membawakan makanan atau tambahan uang saku kepada putra-putri tercinta namun juga meluangkan waktu bertemu dewan guru.
Jalinan silaturahim dan kerja sama yang baik syarat keberhasilan pendidikan anak-anak di pesantren. Madrasah Aliyah Diponegoro meramaikan sambangan wali dengan parent meeting dalam rangka memberikan laporan kemajuan belajar dan penyampaian informasi penting terkait dengan usaha-usaha kegiatan madrasah.
Pertemuan dimulai dengan mujahadah sebagai bentuk tawakkal lagi tirakat wali dan guru untuk anak-anak. Secara bersama-sama zikir mujahadah dengan membaca QS Al-Faithah, Yasin, Ayat Kursi, Ali Imran 154, Al Khasr 21-24, Al-Fath 29 dan At Taubah 128-129.
Berikutnya penyampaian laporan kegiatan dan perkembangan belajar santri oleh Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum dan KBM, Afrizka Premana Sari MSi yakni; Grafik Jamaah Duha Zuhur & Asar, Pemeriksaan Kesehatan, Zarkasi, ANBK, Try Out UTBK, Kunjungan Sejarah di Keraton Yogyakarta, PSB 2025 dan PTS.
Anak-anak Kelas XII akan mengadakan regenerasi kepengurusan IPNU-IPPPNU dan kepengurusan Koperasi Siswa Syariah mengingat mereka telah memiliki kader-kader yakni santri-santri kelas XI dan X yang telah dianggap siap untuk meneruskan kepemimpin unit kegiatan santri tersebut. Terkait dengan rencana Studi Wisata, Edukasi dan Religi kita carikan waktu yang tepat termasuk besaran biayanya.
“Kebijakan madrasah masih sama, santri tidak diizinkan membawa HP dan laptop. Madrasah akan memfasilitasi akses internet dan perangkat IT teruntuk up date informasi perguruan tinggi dan komunikasi bagi santri-santri selama diperlukan”.
Afrizka juga memberikan pemikiran bahwa kini dan kedepan kunci keberhasilan pendidikan bukan lagi soal dari PTN-PTS tertentu namun bagaimana agar secara tepat dan cepat anak-anak kita menyelesaikan kuliah untuk mendapatkan kesarjanaan. Sebab dunia kedepan lebih kepada bagimana santri memiliki kompetensi, kepribadian dan life skills.
Kepada seluruh santri kami dorong untuk senantia menjadi pribadi yang percaya diri dan kompeten dibidang masing-masing. Ada yang unggul di linguistik, numerik, kognitif dsb kita perhatikan semua. “Life skills kita kembangkan sebagai bekal penting dalam menghadapi dan memenangi masa depan mereka. Membangun percaya diri anak-anak dimanapun kelak kuliah menjadi komitmen madrasah. Setiap hari anak-anak kita latih untuk bagaimana cakap hidup, peduli dan tangkas” pungkas Afrizka bermakna.
Sementara itu Koordinator Program Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) melaporkan hasil bimbingan dan try out tiga bulan terakhir berlangsung baik. Maraton bimbingan dilaksanakan. Tiga kali dalam sepekan bimbingan juga latihan-latihan. Skor perolehan rerata naik. Alhamdulillah sudah ada yang mencapai 500. Beberapa anak berpotensi diterima PTN.
Stadar masuk perguruan tinggi negeri jalur UTBK dan SNBT menjadi acuan program bimbingan. Kami motivasi anak-anak untuk tidak mudah kalah dan lelah dalam belajar dan berlatih. Bagi siswa yang ingin ambil kedokteran paling tidak skor 700 pada kemampuan pengetahuan, pemahaman dan penalaran matematika.
Hasil bimbingan dan try out 1, 2 dan 3 mendapati respon baik. Anak-anak kian melek terkait manfaat UTBK. Rerata dari 19 anak diperoleh skor pengetahuan umum 448, pengetahuan dan pemahaman umum skor 469, pemahaman bacaan dan menulis skor 474, pengetahuan kuantitatif skor 479, literasi dalam Bahasa Indonesia skor 444, literasi dalam Bahasa Inggris skor 418 dan penalaran matematika skor 477.
Ada perubahan-perubahan sikap dan cara belajar mereka setelah hasil try out dipampang di papan pengumuman. Kelemahan beberapa anak sudah kita petakan, kurang waktu dst akan kita tindak lanjuti. Untuk anak-anak yang ingin tembus UTBK-SNBT kita bimbing agar bisa mencapai skor 500 atau lebih.
“Berikutnya kami siapkan bimbingan super intensif agar anak-anak memiliki peluang yang sama dengan anak-anak di sekolah lain untuk bisa mengakses pendidikan yang lebih tinggi di perguruan tinggi negeri pun swasta favorit mereka”, pungkas Direktur Bimbel Beta tersebut optimis. BJ